Jepara – Krisis air bersih kini melanda desa Kedungmalang kecamatan Kedung pipa air PDAM di beberapa rumah warga mampet tak mengalir airnya. Kondisi ini sudah dialami satu bulanan yang lalu. Kebutuhan air bersih kini mengandalkan pedagang air keliling . Selain harganya mahal juga pasokannya tidak tentu.
Hamidah Badawi warga desa Kedungmalang RT 05 RW 01 pada kabarseputarmuria mengatakan, beberapa bulan yang lalu pasokan air PDAM di rumahnya cukup lancar. Sehingga kebutuhan air bersih untuk mandi ,mencuci dan memasak semua mengandalkan air PDAM. Namun semanjak macet sebulanan ini ia harus membeli pada pedagang keliling.
“ Ya selain masih membayar bulanan PDAM saya setiap lima hari sekali harus beli air dari penjaja keliling sekali beli Rp 15 ribu . Kalau hanya untuk masak ya cukup seminggu kalau untuk mandi cuci paling lama 3 hari sudah habis “, kata Hamidah.
Hal sama juga dialami Ridwan warga desa Kedungmalang air PDAM di rumahnya juga macet. Macetnya sudah semingguan ini sehingga kebutuhan air bersih untuk mandi dan cuci harus mebeli dari penjaja air keliling. Selain itu kadang juga ada droping air bersih dari Jepara lewat mobil tangki air.
“ Ya gimana lagi air bersih kebutuhan utama , pipa tidak mengalir ya solusinya beli. Untung masih ada yang jualan kita udah terima kasih. Kadang juga ada droping air gratis tapi tidak setiap hari “, kata Ridwan.
Ridwan juga mengatakan khusus untuk kampung pertigaan dekat Jembatan ke Barat. Sudah dua bulan ini air PDAM tidak mengalir. Sehingga mereka sudah mengeluarkan uang banyak untuk membeli air bersih. Kondisi seperti ini memang terjadi jika kemarau datang . pasokan air baku berkurang sehingga jalannya air dalam pipa tidak bisa kuat. (Muin)