Jepara – Bulan Januari 2023 pohon rambutan di Jepara di semua tempat mulai bisa dipetik buahnya. Sehingga di pasar tradisional buah ini pasti ada dan dalam jumlah yang banyak. Jadil buahnyapun bagus sehingga membuat harga jual turun drastis. Ada penurunan harga separuhnya jika dibandingkan di awal panen bulan Nopember lalu.
” Ini bisa dikatakan sudah panen raya karena hampir semua pohon rambutan di wilayah Jepara sudah panen.Bulan Nopember lalu per ikat masih laku Rp 25-30 ribu Namun saat ini hanya laku Rp 13-15 ribu saja. Itupun kadang dikurangi lagi jika pasokan terus bertambah “, kata Pak Rubai penebas rambutan dari desa Sukosono kecamatan Kedung pada kabarseputarmuria Sabtu 21/1/2023
Pak Rubai menambahkan ia menebas pohon rambutan di area desa Sukosono dan sekitarnya. Perpohon harganya tergantung dari kondisi buah rambutan dalam pohon tersebut. Jika buahnya rimbun perpohon dihargai Rp 300 ribu.Yang tengah tengah Rp 200 ribu perpohon dan yang jarangnya hanya Rp 100 ribu perpohon.
” Setelah kami panen buah rambutan kemudian saya ikat dengan isi per ikat sekitar 4 Kg. Satu motor ini isinya 20 ikat , jadi kalau per ikat Rp 15 ribu maka dua keranjang di motor ini uangnya Rp 300 ribuan.Sehari paling sedikit jual ya 2-3 motor. Kalau masih ya di jual besok pagi “, tambah pak Rubai.
Usaha nebas pohon rambutan ini kadang juga bisa rugi karena harga yang turun tiba tiba. Ketika menaksir di pohon harga rambutan bagus namun ketika di panen harga tiba tiba turun. Meskipun rugi namun rambutan tetap dijual kepada pengepul agar tidak busuk setelah di panen.
” Yang namanya usaha ya pasti ada ruginya , tetapi ya tidak setiap hari . Sehingga usaha ini kita jalankan terus dan sudah puluhan tahun sebagai pekerjaan sambilan. Yang utama ya usaha mebel sambilan lainnya ternak sapi di rumah “, kata Pak Rubai.
Adapun pasar buah rambutan di area kecamatan Tahunan terpusat di pertigaan sebelah Timur pasar Ngabul. Para pengepul luar kota datang usai shalat dhuhur menunggu datangnya para penebas dari sudut sudut kampung.
Para pengepul datang dari Jepara sendiri namun ada yang datang dari luar kota. Seperti dari Demak , Kudus dan ada juga yang datang dari Tegal .Mereka datang menggunakan mobil nek terbuka setelah penuh barulah mereka membawa rambutan ke luar Jepara.( Pak Muin)