Jepara – Sekarang pekerjaan bertani atau menanam padi bukan pekerjaan yang menjanjikan penghasilan besar. Selain harga gabah yang rendah resiko banjir dan hama selalu ada. Oleh karena itu petani harus mempunyai pekerjaan sambilan. Jika hasil sawahnya blong masih ada penghasilan lain untuk menghidupai keluarganya.
Seperti halnya pak Shodri (59) warga desa Karangaji kecamatan Kedung ini selain bertani kecil kecilan ia juga beternak itik petelur. Saat ini dikandangnya ada sekitar 700 itik produktif dan muda. Dari beternak itik inilah ia bisa menghidupi keluarganya. Dari penjualan telur inilah ia bisa makan sehari-hari dan juga memenuhi kebutuhan lainnya.
“ Ya kalau dihitung saya beternak itik ini sudah lebih tujuh belas tahun, mulai kandang di samping rumah dan sekarang buat kandang jauh dari pemukiman disini “, tutur pak Shodri pada kabarseputar muria yang menyambangi kandangnya belum lama ini.
Ia bersama istrinya Zumrotun pagi , siang sampai malam hari menunggui itiknya . Kesibukan sehari harinya dihabiskan untuk merawat itik itik petelur yang menjadi lading uangnya. Mulai dari membersihkan kandang, membuat pakan , memberi makan sampai dengan menjaganya jika malam hari.
“ Ya gimana lha wong namanya ternak itik seperti ini ya harus dijaga , kadang masih ada orang yang jahat yang menganggu . Jika tidak di jaga ya takut ada yang mencurinya karena jauh dari pemukiman warga “, kata Zumrotun.
Pak Shodri yang tergabung dalam kelompok ternak itik “ Jujur Lestari “ desa Karangaji berterima kasih pada pemerintah yang telah memberikan bantuan berupa kandang. Dulu kandangnya terbuat dari tiang bamboo daan hampir ambruk. Namun sekarang lebih bagus karena bertiang cor sehingga tidak takut ambruk lagi.
Kendala saat ini yang dihadapinya adalah mesin penggiling pakan itik saat ini kondisinya rusak berat. Sehingga untuk mengolah ikan dan bahan lain kurang maksimal. Oleh karena itu ia berharap pada pemerintah agar diberikan bantuan berupa mesin untuk menggiling pakan.
“ Ya ini mesin yang untuk giling pakan mas sudah rusak berat . Tolong kalau ada mohon pada pemerintah untuk diberikan mesin giling pakan ini. Tidak mahal paling sekitar 5 juta rupiah. Untuk beli saya tidak mampu karena saya masih ada pinjaman pada BRI yang harus saya cicil setiap bulannya”, kata pak Shodri berharap.
Manurutnya dengan mesin yang bagus pakan yang dibuat lebih cepat dan hasilnya lebih bagus. Sehingga itik-itik yang makan akan lebih bergairah karena pakan yang bagus. Pakan itik,buatannya itu terbuat dari ikan rucah , bekatul , nasi aking dan jugayang lainnya. Dengan mesin yang baru hasil pakan akan sempurna dan nafsu makan itik akan tinggi. (Muin)