Jepara – Desa Kedungmalang Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara merupakan desa pesisir  sehingga pada jaman dahulu menjadi persinggahan para penyebar agama Islam dari negara Lain. Bukti peninggalannya sampai sekarang masih di pundi-pundi atau di hormati yaitu tiga buah makam dalam satu komplek. Warga sekitar menyebutnya sebagai pundhen atau Makam Mbah Maulana.

Di area pundhen Kedungmalang itu dimakam  tiga auliya’ yaitu Maulana Malik Ibrahim Al-Maghribi, Maulana Abdurrohman Al-Maghribi, dan Syeh Maulana Abdul Malik. Makam–makam tersebut bagi warga desa Kedungmalang adalah ”Pundhen” atau tempat yang di pundi-pundi  atau dihormati, oleh karena itu selain dibersihkan secara berkala juga setiap hari tertentu di ziarahi seperti layaknya makam-makam Auliya’ di tempat lainnya.

Hanafi (40) Juru kunci makam pada kabarseputarmuria.com mengatakan , makam atau pundhen Mbah Maulana ini sudah puluhan atau mungkin ratusan tahun yang lalu. Ia sebagai juru kunci menggantikan ayah Mbah Halimi yang meninggal dunia. Begitu juga Mbah Halimi juga menggantikan ayahnya  begitu seterusnya. Kalau tidak salah Hanafi merupakan juru kunci ke 6 semenjak makam Maulana Kedungmalang ini ada.

Dari cerita ayahnya Hanafi mengatakan bahwa tiga Maulana yang dimakamkan di desa Kedungmalang ini dulunya adalah penyebar agama Islam yang berdakwah di semenanjung Muria. Sehingga mereka itu merupakan murid dan juga sahabat dari para wali jawa diantaranya Sunan Muria , Sunan , Kudus dan Sunan Kalijaga.Mereka bertiga selalu bersama dalam berdakwah agama Islam

Namun ketika berlayar diseputaran selat muria perahu yang ditumpanginya mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan mereka meninggal. Jazadnya terapung ditemukan para nelayan warga setempat , selanjutnya ketiga  Maulana itupun dimakamkan di desa Nelayan dan makamnya dihormati sampai sekarang. Kebenaran cerita itu tidak selamanya benar karena itu cerita dari mulut ke mulut.

Namun demikian Hanafi mengatakan , tidak hanya warga desa Kedungmalang sendiri yang menghormati para Auliya yang dimakamkan di pundhen Kedungmalang ini . Namun  banyak pula para peziarah yang datang ke Makam ini , selain warga Jepara , Demak , Kudus bahkan ada yang datang dari Jawa Timur dan Jawa barat. Sehingga pundhen Kedungmalang ini terus dijaga kelestariannya dengan memperbaiki tempat berziarah.

” Bangunan ini juga hasil para donatur  yang berziarah ke makam ini, untuk tempat berziarah sudah nyaman karena tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Namun fasilitas pendukung seperti Musholla dan MCK belum ada . Mudah-mudahan ke depan ada tambahan anggaran dari desa atau Pemerintah untuk menambah fasilitas tersebut”, kata Hanafi.

Selain peziarah umum di waktu waktu tertentu , banyak pula para pelajar yang berziarah h ke makam Maulana Kedungmalang ini . Ada pula dari mereka yang membuat tugas dari sekolah tentang sejarah makam ini. Oleh karena itu ia berharap ke depan kondisi pundhen Kedungmalang lebih baik lagi fasilitas pendukung wisata ziarahnya. (Muin)