Jepara – Desa Karangaji kecamatan Kedung saat ini masih mengandalkan laut sebagai mata pencaharian warganya . Hampir separuh warga desa ini setiap hari melaut untuk mencari ikan dan udang. Saat ini alat tangkap yang menjadi andalan nelayan desa ini adalah arad atau orang menyebut trawl mini.
Meski tidak ramah lingkungan alat ini masih digunakan oleh nelayan . Bahkan isu santer yang kini berkembang bahwa alat ini akan ditarik dan harus digantikan alat tangkap yang ramah lingkungan ditanggapi dingin oleh nelayan desa Karangaji. Mereka saat ini masih seperti biasanya menggunakan alat tangkap arad ini.
Shodikin nelayan asal desa Karangaji pada kabarseputarmuria.com mengemukakan, bahwa alat tangkap arad saat ini merupakan larangan. Namun karena alat ini menjadi andalan satu-satunya nelayan di desanya maka sampai saat ini semua nelayan masih mengoperasikannya. Selain mudah pengoperasiaanya , biayanya lebih murah dan pasti dapat ikan dalam setiap kali terjun ke laut.
“ Kita tahu saat ini arad merupakan alat tangkap ikan yang dilarang. Namun bagaimana lagi untuk alih alat tangkap lain seperti jaring modal yang dibutuhkan cukup banyak. Jadinya ya terus aja kita operasikan alat arad ini “, tutur Shodikin.
Digambarkan oleh Shodikin , jika menggunakan alat arad modal yang dibutuhkan untuk membeli alat ini tidak lebih Rp 2 juta. Namun jika alat jaring setiap pisnya butuh dana Rp 1,5 – 2 Juta . Padahal satu perahu butuh miniman 10 -15 pis jaring. Jadi modal yang dibutuhkan untuk mengganti sekitar Rp 15 – 20 juta rupiah.
Selain itu pengoperasian jaring ini hanya musiman saja sehingga pendapatan nelayan tidak menentu. Sedangkan jika mengoperasikan alat arad setiap hari nelayan bisa “miyang” ke laut. Penghasilan nelayan bisa dipastikan setiap harinya. Namun demikian jika arad dilarang beroperasi maka diharapkan bantuan pemerintah untuk alih alat tangkap ke jaring yang membutuhkan modal yang banyak.
“ Kita para nelayan sebenarnya mau dan manut saya pada aturan pemerintah , namun saya harapkan bantuan pada pemerintah untuk alih alat tangkap ini kami ini nelayan kecil modal pas-pasana “, tambah Shodikin.
Usaha nelayan menggunakan alat arad ini menurut Shodikin cukup lumayan dan ada hasilnya . Selain tidak memerlukan modal yang besar , hasilnya setiap waktu ada . Sehingga nelayan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya , namun jika menggunakan jaring ia tidak menjamin ketersediaan ikan karena jaring menggunakan musim tertentu.(Muin)