Balekambang-Jepara, – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) menghadiri wisuda ke-I Akademi Komunitas Balekambang (AKB), di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Nalumsari Jepara, Jawa Tengah pada hari Sabtu, 08 Oktober 2016.
Prosesi wisuda yang dipimpin langsung oleh Direktur AKB Miftahudin, M.M., melakukan wisuda 22 orang wisudawan yang berasal dari dua jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan serta Teknik Elektronika.

Dalam sambutannya Miftahudin, M.M., mengucapkan selamat kepada kepada para wisudawan beserta keluarga atas ketekunan, keuletan, kesabaran dan keberhasilannya dalam menyelesaikan studinya sesuai dengan jurusan masing-masing.

Beliau juga menjelaskan bahwa Akademi Komunitas Balekambang (AKB) berbeda dengan Akademi Komunitas ataupun institusi perguruan tinggi lainnya. “Akademi Komunitas Balekambang (AKB) berbeda dengan akademi komunitas dan institusi pendidikan tinggi lainnya, salah satunya adalah seluruh mahasiswa berada di pesantren (mondok). Selain itu mereka juga dituntut untuk bisa memahami Kitab Kuning (Kutubut turots)”ungkapnya.

Sementara itu Menristek Dikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak. yang hadir pada acara wisuda AKB tersebut memberikan apresiasi atas kinerja AKB yang mampu menciptakan lulusan yang mampu bersaing dalam menghadapi MEA.

“Atas nama kementerian, saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan saudara-saudara dalam menyelesaikan studi di AKB. Mengucapkan juga terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh civitas akademika AKB atas kerja keras dan pengabdian dalam mendidik mahasiswa sehingga berhasil menyelesaikan studinya, dan dapat diwisuda pada hari ini,” katanya.

Karena Akademi Komutias Balekambang merupakan pendidikan vokasi maka beliau juga memberikan gambaran kepada para wisudawan dan para civitas akademika untuk mencontoh salah satu akademi komunitas yang ada di luar negeri, “disana setiap mahasiswa berfikir bagaimana caranya untuk menciptakan alat untuk membuat mur dan menara, tetapi kita baru mampu berfikir untuk bagaimana cara membuat mur dan menara”. Jelas beliau.

Dalam kesempatan itu, mantan Rektor Universitas Diponegoro tersebut juga berbagi tips sukses. Baginya, sukses di masa depan dapat diraih dengan tiga pilar. Pertama adalah melalui Smart (cerdas). Hal ini sangat penting mengingat belajar adalah hal utama. Kedua, kerja keras karena tanpa kerja keras sulit untuk mengubah perilaku. Di samping itu juga harus jujur. Ketiga, bekerja dengan ikhlas, tanpa keikhlasan maka akan menghadapi stres yang berat.

“Ikhlas perilaku dan ikhlas di hati kita. Kalau itu dicapai insya Allah semua akan mencapai hasil yang baik, saya doakan semoga kalianlah da