Demak – Di desa Kedungmutih kecamatan Wedung ada embung , kolam atau istilah pesisir menyebutnya impleng. Kolam besar dan dalam ini dulunya cukup panjang kurang lebi ada seratus meter . Namun saat ini berkurang separo Karena reklamasi untuk Pasar Desa. Setiap musim penghujan tiba kolam ini menjadi ajang bermain anak-anak pesisir. Selain untuk mandi dan cuci mereka menggunakannnya untuk berlatih renang.
Setiap hari libur atau Jum’at sore kolam ini ramai dikunjungi anak-anak . Mereka datang dari berbagai tempat di desa Kedungmutih. Mereka membentuk kelompok –kelompok tersendiri. Di dalam kolam mereka bisa berenang sepuasnya. Merekapun bisa bermain bola di dalam air , kejar-kejaran atau balapan. Banyak pula mereka yang melakukan terjun bebas dari atas layaknya peloncat indah.
“ Impleng ini saya masih kecil sudah ada , saya dan teman-teman jika sekolah libur pasti main-main ke sini. Di sini kami bisa berenang sepuasnya sambil bersendau gurau. Kolam ini juga sebagai ajang pelatihan bagi anak anak yang belum bisa berenang”, kata Fatkul Muin pengelola blog Pusat Informasi Masyarakat Pesisir pada kabarseputarmuria.
Fatkul mengatakan, impleng ini bagi warga desa Kedungmutih cukup besar manfaatnya. Jika musim kemarau tiba kolam ini bermanfaat sebagai tempat mandi cuci golongan menengah ke bawah. Terutama warga yang tidak mempunyai sumur di rumah kebanyakan mandi cuci di impleng ini. Selain itu juga sebagai tempat untuk mengambil air jika musim kemarau tiba.
“ Meskipun airnya tidak begitu bersih namun masih banyak warga yang mengambil air dari impleng ini. Air itu biasanya untuk mencuci perabotan rumah atau membangun rumah. Jadi warga hilir mudik membawa air ini ke rumah “, papar Fatkul.
Bagi anak-anak kolam ini selain sebagai ajang pelatihan renang. Juga sebagai tempat mandi bersama usai bermain. Jika sore hari ada keramaian tersendiri di kolam ini.Puluhan anak mandi bersama-sama setelah bermain bola di berbagai tempat di Kedungmutih. Selain itu tempat ini juga sebagai ajang untuk mencuci motor atau sepeda bagi warga desa Kedungmjutih.
“ Harapan kami meski nanti sudah ada air PAM, kola mini tetap dilestarikan jangan di urug. Impleng yang tinggal separoh ini sebagai kenang-kenangan masa lalu. Kalau bisa dikembangkan sebagai obyek wisata air kedepannya “, harap Fatkul (Nana)