KUDUS – Sebanyak 87 peserta yang terdiri atas 67 pemakalah dan 20 lainnya yang hanya menjadi peserta, mengikuti Seminar Nasional Teknologi dan Informatika (Snatif) 2016 yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (UMK) di @Hom Hotel, Kamis (15/9).
Syafi’ul Muzid ST. M.Cs., salah satu panitia, mengemukakan, peserta Snatif tahun ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, antara UGM, Sekolah Tinggi Nuklir Batan Yogyakarta, Unesa Surabaya, Universitas Gunadarma Jakarta, Udinus Semarang, Stimik Stikom Bali, dan UMK sendiri.
‘’Alhamdulillah antusiasme para akademisi dari berbagai perguruan tinggi mengikuti Snatif ini cukup tinggi. Tetapi untuk pemakalah, tentu tidak semua bisa masuk, karena paper harus lolos review,’’ katanya.
Sementara selain seminar yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer DEA., guru besar pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), peserta Snatif juga diajak mengunjungi perusahaan rokok kretek Sukun dan salah satu UMKM bordir pada Jum’at (16/9) ini.
Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer DEA., pada kesempatan itu berharap, agar para akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang hadir, ke depan melakukan riset-riset yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
‘’Penelitian-penelitian (riset) dosen di Indonesia, hendaknya membawa manfaat bagi masyarakat luas. Di tengah kondisi bangsa dengan problematikanya seperti sekarang ini, perlu banyak tenaga dan pikiran untuk menolong bangsa ini,’’ tegasnya.
Raldi Artono Koestoer yang di Indonesia bersama timnya dikenal memelopori adanya inkubator gratis untuk menolong bayi-bayi prematur, ini menambahkan, dibutuhkan kepedulian untuk menolong sesama di era yang serbakomersial di era sekarang.
‘’Penelitian harus diarahkan ke sana, yakni bagaimana manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat masyarakat luas,’’ jelas alumnus master Energetics di Ecole Nationale Superieure de Mecanique et Aeronautique (ENSMA) – POITIER FRANCE (1981) yang menyelesaikan studi doktoral bidang Perpindahan Kalor di Universite De Paris XII (1985) ini. (*)