Kalyani Kumiayi : Kemarin saya pulang kampung , tiba – tiba ketemu dengan seorang teman lama , setelah berbincang seru, tiba – tiba dia melontarkan pertanyaan yang sangat menarik, “Kenapa ya kok bisa orang baik tapi hidup melarat dan orang yang licik, jahat , bisa kaya raya ? Bukankah seharusnya menurut semua ajaran dibuku apa saja, orang yang menanam baik akan menuai baik dan sebaliknya ?”
Saya terdiam, dan kemudian saya berkata, “Tak pikir dulu ya , besok tak jawab”.
( dasar bukan professor, jadi selalu butuh waktu sebelum menjawab )
2 hari berlalu, dan saya memberikan jawaban ,menurut pengalaman hidup dan pemahaman pribadi saya , ( mungkin jawaban ini belum cukup memuaskan karena setelah terjawab pun, saya masih melihat dahi dia berkerut ), tetapi pantang mundur toh saya kemudian tersenyum manis setelah menyampaikan secara verbal hasil daya pencerapan dan pemikiran yang bagi saya sudah the best !!!
Jawaban saya sbb :
Ketika seseorang berbuat baik, maka alam mencatat, demikian juga ketika mereka berbuat jahat, alam juga tidak akan lupa mencatat, dan yakin 100% alam tidak pernah salah mencatatkan ‘kelakuan’ kita setiap hari.
Atas kemelaratan orang tersebut secara finansial, saya yakin dalam kehidupan dia sehari-hari pasti sering terucap ‘Ndilalah kok ya ada yang menolong.’ ‘Ndilalah kok ya ada saja rejeki untuk membayar uang SPP anak-anak.’ ‘Ndilalah kok ya ada yang bisa kita makan hari ini’ “Duh puji syukur Gusti hari ini kami dicukupkan”
Kata ‘ndilalah’ dalam bahasa gaul jawa tidak bisa saya terjemahkan secara jelas dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi paling tidak maksudnya adalah, ketika ada peristiwa apapun ( yang menurut kaidah keseharian digolongkan sebagai kemalangan ), tidak tahu bagaimana, oleh siapa, karena apa , selalu ada pertolongan.
Atas kekayaan seseorang secara finansial, saya yakin dalam kehidupan dia sehari-hari banyak yang sudah terampok dari ketenangan, kebahagiaan, bahkan keharmonisan dan keseimbangan hidupnya. “Waduh, sudah di suap ratusan juta kok ya aku tetap diperkarakan.” “Cilaka , sudah sekolah di Amerika habis uang ratusan juta kok ya pulang cuman segitu tok tambah pinternya’ “Lah uang saya milyardan bisa makan emas, kok ya cuman kena penyakit jantung dan kolestrol, trus piye to “
Alam menyeimbangkan.
Tidak ada yang gratis di dunia ini. Setiap laku, setiap keputusan, setiap tindakan , setiap keberadaan selalu ada label harganya.
Jika alam belum mendukung anda untuk menjadi milyader, mungkin karena alam lebih mendukung keberadaan anda sebagai manusia yang masih manusiawi
Jika alam belum mendukung anda untuk menjadi pengusaha, mungkin karena alam lebih mendukung kebutuhan akan manusia- manusia yang menjaga kelestarian alam.
Jika alam belum mendukung anda untuk menjadi pejabat, mungkin karena alam lebih mendukung keawetan integritas dan harga diri anda.
Jika alam belum mendukung anda untuk menjadi anggota legislatif, mungkin karena alam lebih mendukung terjaganya lingkungan sekitar ketika anda hanya menjadi ketua RT
Tiap tiap dari kita adalah manusia luar biasa, manusia dengan sejuta talenta, yang PASTI bisa anda lakukan adalah : TERUS MENERUS menjadikan dan melakukan NIAT yang terbaik, dengan APA yang anda punya saat ini, di lingkungan anda BERADA, diantara komunitas yang NYATA di sekeliling anda. Hanya itu.
Sisanya …. Biarlah alam yang tentukan.
Jika alam mendukung , maka percayalah dimanapun, siapapun anda, bagaimana jadinya anda , itulah karya Tuhan yang terbaik.
Salam hormat bagi semua manusia yang masih menjaga kemanusiaannya.