Jepara – Jepara bukan hanya terkenal dari ukiran kayu, tenun ikat dan kerajinan rotannya. Namun dari kuliner atau makanan ada yang khas dari kota ukir ini . dari kreatifitas orang Jepara terciptalah makanan khas yang bernama Horog-horog. Dari tepung aren atau sagu terciptalah makanan pengganti beras yang cukup digemari siapa saja. Nah Horog-horog inilah yang membuat Jepara terkenal.
Apalagi jika horog-horog dipadukan dengan bakso , atau sayur pecel. Akhirnya menjadi kuliner yang cukup ngangeni untuk para pelanggan dan memnguntungkan bagi pemilik warung. Disetiap sudut di kota Jepara banyak kita jumpai warung yang menjual horog-horog ini.
Sebelum membuat horog-horog terlebih dahulu membuat tepung arena tau sagu . Caranya pohon aren yang sudah tua ditebang kemudian kayunya dibelah kemudian dipasah kecil-kecil setelah itu ditumbuk menjadi serbuk,direndam ke dalam air dan disaring diambil sari patinya untuk dijadikan tepung.
Diperkirakan makanan horog-horog itu berawal dari pendudukan Jepang Jaman dahulu. Beras pada waktu langka karena dirampas tentara sehingga wargapun mencari makanan alternative dari umbi-umbian , serta pohon-pohonan yang bisa dijadikan tepung pengganti beras. Dari pohon aren itula tercipta berbagai makanan seperti intil-intil ,hoyog-hoyog dan juga horog-horog.
Horog-horog tergolong makanan yang murah padahal pembuatannya agak rumit melalui beberapa proses. Malah ada yang bilang mengolah horog-horog haruslah dengan hati yang bersih, ikhlas kalau tidak, horog-horog akan mudah basi dan berasa kemer-kemer. Horog-horog yang kualitasnya bagus kelihatan bening, kenyal dengan butiran-butiran kecil mirip steorofom.
Horog-horog bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional di Jepara yang kemudian bermigrasi ke warung bakso, warung pecel dan kedai minuman. Harganyapun berkisar 1 ribu setiap bungkusnya. Bungkusnya juga khas biasanya memakai daun pisang ataupun daun jati sehingga makin menambah sedap.
Nah meskipun cukup rumit anda bisa membuat horog-horog sendiri cara adalah Tepung sagu digesek-gesekdengan kedua telapak tangan agar tidak menggumpal Panaskan wajan tanah, sangrai tepung sampai kering, angakat, biarkan dingin Taruh dalam nampan/ tampah, ciprati dengan air, campur rata Kukus tepung sagu hingga padat Angkat, taruh nampan, setelah agak dingin potong-potong pakai tangan Rendam kurang lebih dua jam hingga mengembang Setelah air menyusut,beri garam,sambil remas-remas Kukus kembali hingga berwarna bening tanpa ditutup.
Sumber Tulisan : http://www.kompasiana.com/icha_nors/ketika-horog-horog-nyemplung-ke-bakso_552e03186ea834221b8b456e