Jakarta – Desa Merdeka : Rencana Aksi mogok nasional akan terus digelar hingga 1 November mendatang dengan melibatkan 3 juta buruh di seluruh Indonesia. Ribuan buruh yang bekerja di Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakata Timur kembali turun ke jalan, Senin (28/10) dengan berkonvoi menggunakan ratusan sepeda motor, para buruh mendatangi satu per satu pabrik yang ada di dalam kawasan. Mereka mengajak buruh yang masih bekerja untuk turut serta aksi turun ke jalan. Setelah berkonvoi, para buruh menggelar mimbar bebas di depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu yang masih berada di dalam Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Agus Purna Irawan, Koordinator Aksi menyatakan aksi kali ini akan melibatkan sekitar 10.000 buruh yang bekerja di 61 perusahaan yang berada di Kawasan Industri Pulogadung. “Ini bagian dari aksi mogok nasional tanggal 31 Oktober nanti. Kami tidak sweeping, hanya mengajak anggota kita untuk konvoi,” kata Agus di sela-sela aksi.

Hal serupa dilakukan oleh ratusan buruh di Tangerang, Banten, melakukan aksi sosialisasi ke sejumlah pabrik terkait rencana aksi mogok nasional pada Kamis (31/10).

Koordinator aksi dari Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB), Koswara di Tangerang, Senin, mengatakan, sosialisasi dilakukan di antaranya dengan membagikan selebaran kepada buruh di masing-masing pabrik. “Kami ingin mengajak semua buruh untuk ikut serta dalam aksi mogok nasional pada 31 Oktober nanti,” kata Koswara.

Sementara itu, ternyata  Aksi demonstrasi tak sampai merambah kawasan industri Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung. Kegiatan industri di daerah itu berlangsung normal.

Pantauan yang dilakukan di KBN Cakung, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013), tak ada keramaian ataupun perkumpulan buruh di wilayah itu. Kawasan itu bahkan cenderung lengang.

Truk yang membawa peti kemas sesekali terlihat mondar-mandir masuk keluar ke pabrik-pabrik yang ada di KBN Cakung. Kegiatan di pabrik-pabrik tampak normal.

Beberapa serikat buruh bahkan terang-terangan tidak akan melakukan aksi mogok untuk menekan agar pemerintah menaikan upah buruh tersebut.  Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menolak rencana buruh melakukan mogok kerja nasional. “Kami tak ambil bagian dari mogok nasional buruh,” kata Presiden KPSI, Andi Gani Nena Wea, Minggu (27/10/2013).

Menurut dia, mogok nasional yang akan dilakukan besok (Senin, 28 Oktober 2013) menyimpang. Sebab, kata dia, pembicaraan upah layak masih dalam tahap pembahasan. Berbeda dengan tahun lalu, mogok nasional dikarenakan pembahasan mengalami jalan buntu.

Akan tetapi, pihaknya bersama KSBSI tetap menghormati hak teman-teman yang melakukan mogok Nasional. “KSPSI dan KSBSI memutuskan tidak ambil bagian dalam mogok nasional,” katanya.  (ranglim)