Jepara – Desa Karangaji kecamatan Kedung saat ini lahan pertaniannya masih potensial sebagai pemasiok beras di kabupaten Jepara.Hal ini bisa kita lihat saat ini lahan sawah yang terhampar luas dan berwarna hijau karena telah ditanami padi. Meski ada juga warganya yang menjadi nelayan namun pertanian masih menjadi prioritas.

Ahmad Taufik (41) Carik desa Karangaji pada kabarseputarmuria.com mengatakan sejak dulu desa Karangaji dikenal sebagai desa pertanian yang cukup handal. Salah satu peninggalan yang masih tersisa adalah bangunan lumbung desa yang kini menjadi Balai Desa. Selain itu di desa ini juga masih ada bangunan jembatan jaman belanda untuk mengangkut hasil pertanian.

“ Saya masih teringat ketika masih kecil dulu jika panen tiba hampir semua halaman rumah warga dipenuhi padi hasil panen. Dulu padi batangnya panjang tidak seperti sekarang pendek dan terima di rumah wujud gabah”, kata Taufik.

Oleh karena itu sampai sekarangpun lahan pertanian di desa Karangaji masih cukup luas . Sehingga salah satu mata pencaharian yang utama di desa ini adalah sector pertanian . Setelah itu baru sector perikanan sebagai nelayan dan sisanya sector perdagangan. Oleh karena itu desa ini juga menjadi Agen penjualan pupuk bersubsidi yang melayani tiga desa pertanian yaitu Kedungmalang,Karangaji dan Tedunan.

20160106_171325

Lahan Pertanian di desa Karangaji

“ Kebetulan saya juga sebagai penyalur pupuk bersubsidi dari pemerintah sehingga tahu persisi kebutuhan pupuk bagi para petani. Desa Karangaji ini mendapat jatah yang paling banyak , setelah itu Tedunan , baru kemudian Kedungmalang “, papar Taufik.

Lahan pertanian di desa Karangaji menurut Taufik cukup potensial menghasilkan padi , beberapa tahun terkhir ini hasil petani cukup bagus . Sehingga harga jual atau sewa lahan sawah di desa ini cukup tinggi. Rata-rata setiap tahunnya bisa panen dua kali . Namun sayangnya jika panen petani menjual lahannya pada pengepul dengan system borongan atau tebasan.

“ Nah kadang sangat disayangkan petani disini pilih praktisnya jika panen langsung dijual pada pengepul. Padahal jika mau memanen sendiri hasilnya jauh lebih besar lagi”, tambahnya.

Sementara itu Petinggi desa Karangaji Abdillah Fadhol membenarkan jika lahan pertanian di desa cukup potensial oleh karena itu setiap tahunnya ia mengajukan pembangunan infrastruktur pertanian. Selain itu juga mengajukan alat mesin pertanian untuk para petani agar hasil pertanian bisa diolah sendiri. Contohnya tahun ini mendapatkan bantuan berupa masin giling padi yang ditempatkan di lumbung pertanian yang dulu telah ada.

“ Mudah-mudahan dengan bantuan alay mesin pertanian ini petani di desa kami bisa mengingkat kesejahterannya. Selain itu kita juga bisa menghasilkan beras sendiri  langsung dari padi yang kita tanam “, tambahnya .( Muin )