Jepara- Meskipun tidak berpendidikan tinggi asalkan mau bekerja keras maka penghasilanpun bisa didapatkan. Tidak itu saja selain mendapatkan hasil untuk anak istri di rumah juga bisa jalan-jalan ke tempat yang cukup jauh. Tidak hanya di pulau saja luar pulaupun pernah ia rasakan.

Seperti halnya Nasirin (58)  Warga Kalipucang Kulon kecamatan Welahan kabupaten Jepara. Meski hanya bekerja sebagai tukang batu iapun pernah terbang ke Maluku. Seorang pemborong pernah mengajaknya bekerja ke Propinsi Timur di Indonesia itu.

Awalnya ia tidak tertarik untuk bekerja jauh-jauh , namun karena upah yang lumayan iapun setuju dengan bosnya itu. Selain penghasilan yang cukup setiap harinya iapun  bisa mendapat pengalaman di daerah lain. Ia ke Maluku dinaikkan pesawat oleh bosnya.

“ Ya cukup senanglah meski awalnya was-was karena belum pernah naik pesawat. Namun setelah terbiasa ya biasa saja seprti naik bis . Jadi pulang perginya naik pesawat terus “, ujar Nasirin pada kabarseputarmuria.com

20151106_152807

Pak Nasirin Puluhan tekuni pekerjaan sebagai Tukang Batu

Nasirin  mengatakan sejak kecil ia sudah ngenek tukang batu ayahnya . Setiap ayahnya bekerja sebagai tukang batu iapun diajak. Karena seringnya diajak itu lama kelamaan ia belajar menjadi tukang batu di kala senggang. Selain itu iapun melihat dengan langsung bagaimana kerja seorang tukang.

“ Dari belajar menjadi kenek itulah saya akhirnya bisa menjadi tukang sampai sekarang. Hal itu juga yang saya praktekkan pada anak saya dia saya ajak untuk menjadi kenek lebih dahulu . Sekarang ia sudah berjalan sendiri menjadi tukang batu “, aku Pak Nasirin.

Kerja sebagai tukang batu menurut pak Nasirin ada senang dan juga ada susahnya. Senangnya jika mendapat pekerjaan yang ringan seperti pasang batu , pasang keramik, plester . Selain di tempat yang teduh pekerjaannya juga tidak sulit. Lain jika membuat rumah bertingkat misalnya harus naik di ketinggian seperti pasang batu bata , pembesian harus selalu waspada karena maut mengancam jika tidak hati-hati.

Untuk soal upah tukang batu saat ini cukup lumayan saat ini upah tukang mi nimal Rp 100 ribu kadang bisa lebih. Oleh karena itu jika sebulan penuh miyang maka ia bisa mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp 2,5 juta. Kalu mau merantau hasilnya bisa lebih besar lagi karena ada lemburan di malam hari. Oleh karena itu pekerjaan itu ia tekuni sampai sekarang.

“ Ya tukang memang rejeki keluarga saya , saya tukang batu , anak saya juga tukang batu bahkan mantu saya juga tukang kayu. Jadi jika dapat borongan rumah tidak perlu repot ajak orang lain “, kata pak Nasirin.

Memang desa tempat tinggal pak Nasirin adalah desa Tukang kayu atau batu. Hampir separoh warganya mempunyai pekerjaan sebagai tukang batu atau tukang kayu. Selain itu desa Kalipucang ini dikenal sebagai pemasok tukang bangunan yang cukup handal ,Baik tukang batu maupun tukang kayu. (Muin)