Demak – Kirab Damai Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Demak 2015, Sabtu (29/8/2015) lalu, bukan hanya merupakan pertemuan sakral lima tahunan antara rakyat dengan calon pemimpinnya. Namun bagi Drs Joko Sutanto, calon Wakil Bupati Demak 2016-2021, merupakan momentum penting dalam sejarah hidupnya, karena memiliki nilai dan makna khusus sebagai kado spesial dan istimewa.
Disebut sebagai kado spesial dan istimewa, karena pertemuan calon pemimpin dengan rakyat Demak dari berbagai kalangan, umat, wilayah, karakter, derajat, komunitas, profesi dan pekerjaan tersebut tidak ada yang merencanakan dan mengagendakan secara khusus kecuali atas kehendak Allah SWT. Sehingga wajar apabila ada yang meyakini pertemuan spesial nan istimewa tersebut telah diatur oleh Allah SWT dalam takdir-Nya.
Pada kesempatan tersebut Joko Sutanto pun tidak menyia-nyiakannya sebagai ajang silaturahmi langsung dengan segenap masyarakat Kota Wali, dengan menyampaikan permohonan maaf atas segala khilaf dan salah selama bergaul, sekaligus menyampaikan permohonan doa restu sehubungan dengan jelang keberangkatannya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci 1436 H ini bersama Titik Suci Aminatun, istrinya.
“Alhamdu lillah, semua ini atas kehendak Allah SWT”, kata Joko tetap merendah kepada awak media yang meminta tanggapan mantan pejabat Setda Demak.
Drs Joko Sutanto dan istrinya, Titik Suci Aminatun, adalah calon jamaah haji (calhaj) Kabupaten Demak gelombang II, yang tergabung dalam kloter 58 SOC Solo. Suami istri ini terdaftar sebagai calhaj reguler, yang mendaftarkan hajinya pada tahun 2010 alias telah menunggu selama 5 tahun sebagai calhaj waitinglist. Menurut jadwal, mereka akan berangkat ke Tanah Suci pada Kamis 10 September 2015, dan berangkat bersama jamaah reguler lainnya dari rumah kediamannya di Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak.
Sebagaimana masyarakat muslim lainnya, menjelang keberangkatan menunaikan rukun Islam kelima, calhaj disunnahkan untuk mengunjungi sanak keluarga dan tetangga meminta maaf atas salah/khilafnya sehingga berangkat ke Haramain sudah terbebas dari khilaf sesama manusia. Kebiasaan masyarakat Demak tersebut dilakukan satu pekan sampai setengah bulan sebelum keberangkatan.
Di antara kurun waktu tersebut mereka pun menyelenggarakan walimatus safar dengan mengundang tetangga kanan-kiri dengan maksud yang sama sekaligus sebagai acara berpamitan secara resmi. Sejak dilangsungkannyawalimatus safar, tidak sedikit handai taulan, kerabat, sahabat, dan rekan kerja dari luar wilayah datang berkunjung memberikan doa restu kepada calon tamu Allah tersebut.
Oleh karena kesibukan Joko Sutanto yang sangat padat sehubungan dengan pencalonannya sebagai wakil bupati mendampingi HM Natsir S.Ag., MM., M.Pd pasca penetapan KPU, kegiatan pribadinya sebagai calon jamaah haji menjadi agak kethetheran. Maka pada kesempatan emas bertemu dengan warga, acara kirab pilkada itu pun dimanfaatkannya untuk berwalimatus safar. Tidak heran setiap ketemu berjabat tangan dan berangkulan dengan warga, Joko tidak mampu membendung air matanya menahan haru dan perasaan ‘aneh’ yang menghinggapinya di sepanjang perjalanan keliling kirab tersebut.
“Bagaimana bisa menahan tangis, jika semua warga mengelu-elu dan mendoakan kami menjadi haji mabrur”, kata Joko.
Dari pantauan awak media, peserta Kirab Damai Pilkada Demak 2015 dari paslon nomor urut satu NASIR JOS dinilai paling tertib berkendara, paling besar jumlah pengiring dan paling banyak mendapatkan sambutan masyarakat. Kemudian disusul nomor urut dua paslon DADI dan nomor urut tiga paslon HARUM. Sambutan warga tersebut dianggap wajar, mengingat jumlah kursi parlemen partai pengusung/pendukungnya, yaitu NASIR JOS 22 kursi, DADI 16 kursi, dan HARUM 12 kursi. (mac)
Adalah Citizen Jurnalis ( Jurnalis Warga ) Demak sering meliput kegiatan pemberdayaan di pedesaan. Ia ingin desa di kenal hingga manca negara agar berdaya bagi warganya. Ia juga pengelola situs www.kabarseputarmuria.com dan www.kabaredemak.com . Senang berbagi pengalaman seputar menulis hub WA 085290238476