Demak – Pria yang diduga stres dan mengamuk hingga menyebabkan satu anak tewas yaitu Supriyadi, kini mendekam di sel Polres Demak. Meski dianggap memiliki gangguan jiwa, ternyata Supriyadi masih nyambung ketika dimintai keterangan polisi.

Di ruang PPA Polres Demak, pria berambut cepak ini menjawab satu persatu pertanyaan polisi. Supriyadi mengatakan ia memang bukan warga asli  Desa Wonowoso, Kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah. Ia baru datang sekira tiga bulan lalu dan tinggal dengan ibunya.

“Saya asli Sumatera Selatan. Saya datang ke Demak sekitar tiga bulan lalu,” ujar Supriyadi, Senin (27/7/2015).

Dari pengakuannya dia memang tidak terlalu nyaman tinggal di Desa Wonowoso karena tidak diperbolehkan membawa anjing ke luar rumah.

“Biasanya tidak boleh keluar, bawa anjing ke Wonowoso enggak boleh, mbendino ngomong ngono (setiap hari bilang begitu),” kata Supriyadi dengan logat bahasa jawa yang kaku.

Diketahui Supriyadi mengamuk ketika tetangganya menggelar acara ulang tahun dan mendatangkan hiburan barongan hari Minggu (26/7) kemarin. Ketika itu ia keluar rumah sambil membawa golok dan menyabetkannya.

Tiga anak yang duduk di halaman rumah pelaku yaitu Safik Nur (8), Zaki (12) dan Azka (12) terkena sabetan golok. Mereka langsung dibawa ke RS Sunan Kalijaga Demak karena luka parah. Namun salah satu dari mereka yaitu Azka tidak tertolong nyawanya sementara dua lainnya langsung dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.

“Ya, menyesal,” katanya dengan wajah bingung

Saat ini Supriyadi mendekam di sel Polres Demak, sedangkan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan termasuk menunggu hasil dokter dan psikolog terkait kondisi kejiwaannya.

“Bagaimana nanti hasil dari pihak RSJ yang bersangkutan dan juga psikolog. Benar (gangguan jiwa) tidak,” kata Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo. (alg/try)

 Sumber : Detikcom