Demak – Wilayah Wedung saat ini ada 10 desa yang berpotensi dibidang perikanan, namun demikian lahan mereka belum maksimal dikembangkan . Mereka kebanyakan masih mengandalkan hasil garam. Padahal jika dimanfaatkan untuk kegiatan budi daya lahan itu masih bisa menghasilkan nilai lebih.
“ Lahan pertambakan di Wedung diperkirakan seluas 4.000 hektar , namun yang dimanfaatkan kegiatan budidaya hanya seperempatnya saja. Petani tambak masih mengandalkan garam dalam mencukupi kebutuhan harian mereka “, ujar Hamzawi Anwar, BA Ketua APPS (Asosiasi Penyuluh Perikanan Swadaya) “ Karya Sejahtera “ pada kabarseputarmuria.
Hamzawi mengatakan, dengan adanya APPS ini diharapkan , petani tambak kembali bergairah dalam berbudi daya ikan dan udang. Salah satu kendala yang utama adalah kurangnya informasi budidaya perikanan terbaru yang diakses petani. Mereka masih takut untuk kegiatan budidaya ikan dan udang karena trauma kerugian yang mereka derita akhir-akhir ini.
“ Tambak budidaya di wilayah Wedung ini pernah mengalami masa kejayaan di tahun 1989 -1993. Hampir semua lahan tambak dirubah menjadi system tradisional dan semi intensif hasilnyapun luar biasa. Namun karena terus mengalami kerugian akhirnya usaha budidaya itupun ditinggalkan beralih ke garam “, papar Hamzawi.
Sekarang petani yang menekuni kegiatan budidaya ikan maupun udang tidak begitu banyak. Mereka memanfaatkan lahan tambak untuk kegiatan budidaya hanya usai musim garam saja. Teknik budi dayanyapun hanya system tradisional saja sehingga hasilnya tidak maksimal.
“ Mereka inginnya sih kembali berbudidaya dengan system tradisional plus atau semi intensif. Namun karena ketidaktersediaan modal dan juga minim pengalaman untuk berbudidaya maka merekapun manjalankan seadanya akhirnya hasilnyapun kurang maksimal “, tambahnya.
Oleh karena itu agar kegiatan budidaya ikan atau udang di Wedung ini bergairah kembali . APPS “ Karya Sejahtera” Wedung mengharapkan adanya lahan percontohan di 10 desa desa perikanan di Wedung. Dengan adanya lahan percontohan (Demplot) itu petani tambak dapat melihat dari dekat teknik budidaya yang benar dan berhasil.
“ Jika demplot percontohan itu berhasil dengan baik. Saya yakin mereka akan tertarik kembali melakukan budidaya udang dan ikan. Yang cocok di lahan Wedung ini untuk budidaya udang Vanamie dan Windu . Sedangkan ikannya Bandeng atau Nila “, kata Hamzawi.
Saat ini proposal yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah telah dibuat. Besar harapan pengajuan itu mendapatkan respon dari gubernur sehingga setiap desa ada demplot percontohan. Demplot itu diharapkan sebagai pusat pembelajaran petani tambak agar hasil budidaya mereka lebih maksimal.
Adapun 10 desa perikanan di Wedung adalah Kedungmutih, Babalan, Kedungkarang, Tedunan, Kendalasem, Mutih Kulon, Mutih Wetan,Berahan Wetan , Berahan Kulon,Wedung . (Muin)