Demak –  Melihat atau berjalan-jalan di pasar ikan pagi desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak adalah hal yang menyenangkan. Selain bisa melihat atau berbelanja berbagai jenis ikan. Juga bisa membeli makanan tradisional yang saat ini sangat jarang ditemui.

Salah satu penjual makanan tradisional berbahan beras dan tepung adalah Mbah Mastukhah (60) warga RT 03 RW 01 desa Kedungmutih. Setidaknya ada lima jenis makanan tradisional yang ia jual. Ada bubur abang , bubur putih , uler-uler , ketan salak dan nasi menir. Makanan tradisional ini ia gelar di pasar ikan pagi.

Dengan lapak sederhana ia sajikan makanan yang terbuat dari beras dan ketan seperti Bubur abang dan bubur putih . Sedangkan beras ketan ia jadikan ketan salak yaitu ketan rebus yang di campur gula merah . Warnanya kecoklatan seperti salak sehingga orang menyebutnya ketan salak.

 

20150423_061553 003_0001

Ibu Tukhah mengatakan kepandaian membuat makanan tradisional ini mewarisi ibunya yang dahulu juga jualan di pasar. Ketika masih kecil ia selalu membantu ibunya mempersiapkan bahan untuk membuat makanan tradisional ini. Selain itu ia juga selalu memperhatikan cara membuat berbagai jenis makanan tradisional itu.

Dari melihat itulah maka iapun menguasai ilmu membuat makanan tradisional ini. Semenjak ibunya meninggal iapun meneruskan usaha ibunya berjualan makanan tradisional. Meski makanan orang jaman dahulu namun masyarakat masih menggemari makanan ini. Seperti bubur abang dan bubur putih berbahan tepung beras ini laris di serbu pembeli.

“ Kalau bubur abang ini rasanya manis , kalau tidak ingin terlalu manis bisa dicampur juruh putih ini. Begitu juga bubur putih ini rasanya tawar tetapi kalau ingin pemanis diberi juruh coklat ini rasanya jadi enak sekali “, kata ibu Mastukhah pada kabarseputarmuria.com

Pembuatan makanan tradisional ini ia buat dirumahnya sekitar jam 3 pagi . Setelah jadi semua kemudian diangkut ke pasar dengan menggunakan kereta dorong mini habis subuh. Sesampainya di pasar ikan dagangan ia gelar di bale-bale kecil terbuat dari kayu. Bubur ia taruh di ember sedangkan yang lainnya ia tempatkan dalam tampah.

Pembelinya adalah pedagang pasar di pasar pagi , selain itu ada juga warga yang berbelanja di pasar ini. Setiap pembelian makanan rata-rata Rp 1.000,- perjenis makanan. Satu pembeli ada yang membeli 5 – 10 tuntum makanan tradisional. Kebanyakan mereka membeli untuk di bawa pulang ke rumahnya.

“ Ya Alhamdulillah dalam sehari keuntungan bersih bisa mencapai Rp 50 ribu kalau habis semua. Kalau ada sisa yang kita bagikan pada anak cucu dan tetangga “, kata Mbah Tukah

Dari penjualan makanan tradisional setiap harinya ini Mbah Tukhah bisa menghidupi dirinya sendiri. Selain itu juga bisa memberikan jajan pada cucunya yang menemani dan juga membuat makanan tradisional. (Muin)

Inilah Videonya :

Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959

TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE

BUKU PRIMBON LENGKAP

TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP

ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC

ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT

MENCUCI TANPA SABUN  SUPER HEMAT 

MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH