JEPARA- Ratusan rumah di Desa Tegalsambi, Desa Platar dan Desa Mantingan Kecamatan Tahunan kembali terendam banjir pada Rabu (11/2) kemarin. Di Desa Tegal Sambi dan Mantingan, banjir tersebut merupakan kali ketiga sejak musim hujan ini.

Banjir terparah terjadi di Desa Tegalsambi. Di desa tersebut, banjir merendam ratusan rumah di RT 09 RW 02. Petinggi Desa Tegalsambi Agus Santoso menerangkan, sebanyak 102 rumah di RT tersebut terendam banjir setinggi satu meter.

”Banjir di Tegalsambi terjadi sejak Rabu dinihari hingga pukul 07.00. Air mulai surut sejak subuh. Seperti banjir sebelumnya, banjir disebabkan Kali Sungapan yang tak mampu menampung volume air dari wilayah hulu,” terangnya.

Di Desa Platar banjir merendam belasan rumah warga. Camat Tahunan Ratib Zaini menerangkan, rumah yang terendam berada di dekat sawah desa setempat. Ketinggian air yang menyentuh rumah warga mulai 10 sentimeter hingga 50 sentimeter. Puluhan rumah di Desa Mantingan juga sempat terendam banjir.

Tapi, menurutnya, untuk Desa Mantingan, air cuma lewat pada dini hari, kemudian hitungan sekitar beberapa menit sudah surut. ”Beberapa desa di Kecamatan Tahunan seperti Tegalsambi, Mantingan, Platar dan Semat termasuk daerah rawan banjir.

Banjir terparah memang selalu terjadi di Desa Tegalsambi,” papar Ratib. Ratib mengemukakan, sejak Januari 2015 hingga Februari ini, banjir yang merendam Desa Tegalsambi serta melanda Desa mantingan tersebut sudah terjadi sebanyak tiga kali. Namun beruntung, meski beberapa kali terendam banjir tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Menurut Ratib, rusaknya daerah tangkapan air di kawasan hulu dan pendangkalan sungai serta rusaknya tanggul di wilayah hilir menjadi penyebab utama banjir yang menggenangi ratusan rumah warga ini. Selain itu, banyaknya sampah yang ada di aliran sungai juga memperparah banjir tersebut.

Hal yang sama dikemukakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Lulus Suprayitno. Menurutnya, banjir yang merendam kawasan Tegalsambi dan sekitarnya tidak melulu karena tingginya curah hujan yang mengguyur di wilayah Kecamatan Tahunan. Tapi faktor utama justru karena air kiriman dari kawasan atas. (adp-44)

Sumber Berita : Suara Merdeka.com

Sumber Foto : Facebook