Demak – Saat ini gaji perangkat desa di seluruh Indonesia tidak sama. Tergantung dari bengkok ( sawah pengganti gaji ) yang didapatkan. Oleh karena itu kesejahteraan perdes sampai saat ini tidak ada standar khusus.

Bagi yang bengkoknya bernilai tinggi kesejahteraan terpenuhi. Namun sebaliknya jika bengkok yang digarap setiap tahun tidak seberapa. Maka perangkat desa dalam memenuhi kebutuhannya harus cari pekerjaan sambilan lain.

“ Seperti bengkok saya setiap tahunnya hanya laku Rp 2-3 Juta. Sehingga agar kebutuhan keluarga terpenuhi ya harus kerja lain . Nyambi ngojek atau menyewa lahan milik orang lain “, aku Munif Modin desa Babalan kecamatan Wedung pada kabarseputarmuria.com.

Munif yang baru jadi perangkat mengatakan , tidak hanya dia yang bernasib sama . Beberapa rekan satu kantornya juga mendapatkan bengkok yang tidak jauh berbeda. Jika dijual dan dibagi satu tahun setiap bulannya tidak ada Rp 1 juta rupiah. Hanya Kepala desa bengkoknya yang agak lebih banyak.

v

“ Untungnya kami mendapatkan uang kesejahteraan dari pemerintah. Ya lumayan meskipun tidak banyak bisa tambah-tambah untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya “, kata Munif.

Jika dihitung uang tambahan kesejahteraan yang ia terima setiap bulannya masih dibawah hitungan Rp 1 juta rupiah. Namun demikian ia sudah bersyukur pemerintah masih meperhatikan nasib perangkat desa . Terutama yang bengkoknya jika dijual setiap tahunnya kurang dari UMK.

“ Tetapi kami berharap dalam era pemerintahan presiden Jokowi ini . Nasib perangkat desa seperti saya ini diperhatikan. Paling tidak ada kenaikan tambahan dua kali lipat seperti tahun yang lalu. Sehingga tidak ada perbedaan yang jauh dengan perangkat desa lain”, tukas Munif.

Ia menggambarkan sesama perangkat desa di lain desa satu kecamatan. Bengkok yang digarap jika dijual setiap tahunnya laku minimal Rp 8 – 9 juta. Padahal dilihat dari pekerjaannya tidak jauh berbeda. Yang diurusi di desa juga sama. Namun kesejahterannya jauh berbeda.

Namun demikian selama ini ia merasa bersyukur bisa mengabdikan tenaganya demi masyarakat desa. Meskipun menerima gaji seadanya ia tetap men jalankan tugas yang dibebankan padanya. Selain melayani mesyarakat iapun satu minggu sekali berkoordinasi dengan atasannya di kantor kecamatan. (Muin)