Demak – Dahulu sebelum abrasi menerjang Sejumlah rumah di Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak . Makam Syeh Mudzakir berlokasi di dekat dengan pemukiman warga . Keluarga atau warga sekitar mudah berziarah ke Makam ini.
Namun Abrasi di Desa Bedono, terutama yang menyebabkan tenggelamnya Dukuh Rejosari Senik dan Tambaksari, diperkirakan terjadi sejak tahun 1990-an, bahkan lebih tepatnya sejak tahun 1996. Abrasi setiap tahun tak berhenti sehingga ketiga pedukuhan ini luluh lantak menjadi laut. Termasuk juga area pemakaman warga
Sehingga Makam Syekh Mudzakir kini berlokasi di tengah-tengah laut. Oleh sebab itu, makam ini sering disebut Makam Terapung. Untuk menuju makam ini peziarah harus naik perahu yang disediakan warga setempat dengan ongkos antar jemput Rp 24.000.
Dikutip dari laman resmi Kabupaten Demak, Syekh Mudzakir merupakan salah satu ulama besar yang menyebarkan Islam di kawasan Pantai Sayung, Kabupaten Demak Syekh Mudzakir lahir di Dusun Jago, Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada 1869.
Mulanya, Syekh Mudzakir banyak berguru kepada ulama dari berbagai daerah, salah satunya dengan Syekh Soleh Darat.Kemudian sekitar tahun 1900-an, ia menetap di Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Di sana, ia menikah dengan Nyai Latifah dan Nyai Asmanah. Beberapa waktu berselang, Syekh Mudzakir menikah kembali dengan Nyai Murni dan Nyai Imronah. Dari empat istri ini, Syekh Mudzakir memiliki 18 orang anak.
Selain menyebarkan Islam, Syekh Mudzakir berkegiatan sehari-hari sebagai petani tambak. Kemudian, ia dipercaya memiliki ilmu kebal terhadap berbagai senjata. Selain menguasai ilmu kebal, ia juga kerap kali diminta untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, Syekh Mudzakir tak meminta imbalan atas jasanya tersebut.
Sejarah dan Kiprah Syekh Abdullah Mudzakir
Syekh Abdullah Mudzakir adalah seorang ulama yang hidup pada abad ke-19. Ia memiliki peran besar dalam penyebaran ajaran Islam di kawasan Demak dan sekitarnya. Melalui pendidikan agama dan kegiatan dakwah, ia berhasil membangun komunitas Muslim yang kokoh dan berpengaruh di pesisir utara Jawa. Hingga saat ini, keturunan dan murid-muridnya masih banyak yang melanjutkan tradisi keilmuan dan dakwah yang dirintisnya.
Selain sebagai ulama, Syekh Abdullah Mudzakir juga dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati karena kesederhanaannya dan peran aktifnya dalam membantu masyarakat, baik secara sosial maupun spiritual. Jejak-jejak peninggalannya, seperti manuskrip ajaran Islam dan struktur pendidikan berbasis pesantren, menjadi bukti nyata kontribusinya.
Keunikan Makam Syekh Abdullah Mudzakir
Salah satu daya tarik utama makam ini adalah lokasinya yang terletak di tengah-tengah kawasan yang rawan abrasi. Seiring dengan meningkatnya ancaman abrasi di sepanjang pantai utara Jawa, banyak area di Desa Bedono yang perlahan-lahan tenggelam. Namun, makam Syekh Abdullah Mudzakir tetap kokoh berdiri dan menjadi tempat yang sering dianggap keramat oleh masyarakat sekitar.
Fenomena ini semakin memperkuat keyakinan spiritual di kalangan masyarakat yang menganggap makam ini dilindungi secara gaib. Tidak jarang, pengunjung datang bukan hanya untuk berziarah, tetapi juga mencari ketenangan spiritual dan berkah dari makam ulama besar ini.
Daya Tarik Wisata Religi
Makam Syekh Abdullah Mudzakir tidak hanya menjadi destinasi ziarah, tetapi juga menjadi salah satu ikon wisata religi di Demak. Setiap tahun, khususnya pada hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi dan bulan Ramadhan, makam ini dipadati oleh ribuan peziarah. Pemerintah setempat dan masyarakat Desa Bedono berperan aktif dalam menjaga keberadaan situs bersejarah ini, meskipun tantangan abrasi terus mengancam.
Menurut para pengelola makam, berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan kawasan tersebut, termasuk bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun tanggul penahan abrasi serta meningkatkan fasilitas pendukung bagi para peziarah. Infrastruktur yang disediakan mencakup perahu penyeberangan, area parkir, serta fasilitas ibadah yang lebih baik.
Harapan untuk Kelestarian Makam
Meski ancaman abrasi kian nyata, masyarakat Bedono dan peziarah tetap berharap makam Syekh Abdullah Mudzakir dapat terus lestari. Selain sebagai situs ziarah, makam ini juga berperan penting dalam menjaga warisan budaya dan sejarah Islam di pesisir Pantura.
Upaya pelestarian terus dilakukan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah, agar makam ini tetap dapat dikunjungi oleh generasi mendatang. Dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan guna memastikan situs bersejarah ini tidak tergerus oleh perubahan alam.
Makam Syekh Abdullah Mudzakir menjadi simbol kekuatan spiritual, keilmuan, dan pengabdian seorang ulama yang hingga kini masih dikenang dan dihormati oleh banyak orang. Sejarah panjangnya, ditambah dengan keunikan geografis lokasinya, membuat makam ini menjadi salah satu destinasi penting bagi para peziarah di Indonesia