Demak – Salah satu makam keramat di kabupaten Demak selain Makam Sunan Kalijaga dan Raden Patah adalah makam Terapung Syeh Mudzakir di desa Bedono di Dusun Tambaksari. Makam ini dikenal peziarah sebagai makam Terapung atau makam di tengah laut.
Tempat Makam Terapung ini dulunya merupakan daratan. Namun, banjir rob terus-menerus datang hingga dataran tersebut mengalami abrasi. Daratan yang mengalami abrasi ini akhirnya menyisakan Makam Terapung Syekh Mudzakir di tengah laut.
Menurut orang-orang setempat, Makam Terapung merupakan salah satu karamah Syekh Mudzakir. Makam ini berada di tengah laut, tetapi ia tidak terendam air laut. Beberapa makam lain milik anggota keluarga Syekh Mudzakir juga tidak terendam air laut. Karena alasan tadi, makam ini kemudian dianggap keramat.
Makam Terapung ini terkenal sebab banyak orang datang untuk berziarah. Karena lokasinya yang saat ini tampak di tengah laut peziarah harus naik perahu sejauh 1 kilometer . Hal itu karena rob yang terus meninggi dan ombak yang menerjang jalan setapak menuju makam.
Dengan terus tergerusnya daratan saat ini tempat parkir mobilpun semakin menjauh dari area pemakaman Syeh Mudzakir. Dulu awal di rawatnya makam ini ada dua cara menuju ke makam . Yang pertama berjalan kaki atau naik ojek motor dari tempat parkir. Cara kedua dengan naik perahu.
Namun saat ini hanya satu cara untuk menuju ke area pemakaman Syeh Mudzakir yaitu dengan naik perahu . Perahu perahu yang disain untuk mengangkut penumpang ini terparkir di sepanjang sungai saying. Peziarah yang mau berziarah tinggal naik dengan ongkos perpenumpang Rp 12.000.
Ongkos Rp 12.000 untuk sekali jalan sesampainya di lokasi makam peziarah turun dari perahu menuju makam untuk berziarah. Usai melakukan kegiatan peziarahan para peziarah keluar darin makam menuju ke parkir perahu untuk mengantar kembali ke tempat pertama dengan ongkos Rp 12.000.
Dikutip dari Antara News, pengelola makam terapung berkata bahwa jumlah peziarah yang datang di Makam Terapung dapat mencapai 3.000 per hari. Namun, angka ini naik ketika menjelang bulan Ramadan. Ketika menjelang bulan Ramadan, jumlah peziarah yang datang di Makam Terapung dapat mencapai 5.000 per hari.