Jepara – Di Timur jembatan desa Gerdu kecamatan Pecangaan ada penjual sarapan pagi .  Tepatnya jembatan yang menuju ke Purwogondo ada penjual gethuk singkong dan Nasi Menir dan juga ketan . Sarapan ringan murah meriah ini cukup ramai di pagi hari.

Penjual Gethuk Singkong bernama ibu Masripah  yang asli warga desa Gerdu . Ia berjualan gethuk ini sudah ada sepuluh tahunan. Dulunya ia berjualan di pasar Baru Desa Kedungmutih kecamatan Wedung. Namun karena usia mulai lanjut anak-anak menyarankan untuk berjualan di dekat rumah saja . Mulailah ia berjualan gethuk hingga saat ini.

“ Bukanya mulai jam 6 pagi , habisnya sekitar jam 09.00 pagi . Kalau hari Jum’at atau Minggu cukup ramai pembelinya karena ada yang berolahraga naik  sepeda lewat jalan ini. Satu tuntum ini  harganya Rp 2,5 ribu  kalau awal jualan Rp 1 ribu “, kata Ibu Masnah

Ibu Masnah  mengatakan dagangannya berupa gethuk singkong ini selalu habis setiap harinya. Ia cukup senang karena makanan tradisional berbahan baku singkong ini digemari warga. Setiap hari ia bisa menjual gethuk ini rata rata setiap hari 10 Kg. Jika hari Jum’at dan Minggu ditambah.

Cara membuatnya cukup mudah bahan baku adalah singkong ditambah bumbu dapur. Singkong setelah dibersihkan lalu direbus . Usai direbus lalu dibersihkan kayu yang ada ditenga singkong. Setelah dingin lalu di tumbuk dengan alu.

Adapun pelengkapnya ada kelapa parut . Selain kelapa alami yang berwarna putih dicampur kelapa bakar . Pembakaran digongso dengan api khusus. Setelah keluar minyak baru di tiriskan lalu diparut . Dicampur antara putih dan hitam.

“ Ada juga yang pakai srundeng namun sejak dulu hingga sekarang saya pakai kelapa bakar. Rasanya lebih enak kelapa bakar seperti ini “, tambah Masnah

Selain warga desa Gerdu sendiri gethuk bikinannya ini juga disuka warga lain desa seperti Purwogondo , Manyargadiang , Pecangaan banyak yang membeli ke lapaknya. Ia selalu menjaga kualitas rasa agar pelanggan tetap membeli .

Nah bagi anda yang senang akan makanan tradisonal gethuk ini anda bisa jalan jalan ke desa Gerdu di pagi hari. Bisa naik sepeda sambil cari udara segar di pagi hari . Selain itu bisa juga naik motor atau mobil karena pelanggan ibu Rasilah ini dari berbagai kalangan . Meski lapaknya sederhana di pinggir jalan namun tak pernah sepi pembeli. (Muin)