Jepara – Sudah lebih 2 bulan air PDAM di rumah pak Kasturi warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung tak mengalir. Ia tak tahu penyebabnya selain rumahnya ada beberapa rumah di kanan kiri rumahnya juga mengalami hal yang sama . Tidak hanya tahun ini jika kemarau tiba dipastikan air PDAM macet alias tak mengalir.

Untuk mencukupi kebutuhan air untuk MCK dirumahnya setiap 3 hari sekali ia harus “Ngangsu” air dari rumah anaknya. Dengan menggunakan mobil ia bawa 4 tong plastic ke rumah anaknya untuk diisi air . Setelah penuh iar tersebut kemudian di masukkan ke dalam bak mandi di rumahnya.

“ 4 Drum plastic ini untuk kebutuhan  rumah sekitar 3 hari . Nanti 3 hari lagi saya ngangsu lagi ke rumah anak saya . ya dari sini sekitar 1 km. Meski satu desa namun disana air PDAMnya lancar karena sumber airnya dari Utara sana “, kata Kasturi pada kabarseputarmuria Senin malam 7/10/2024.

Selain membawa mobil untuk angkutan  air ia juga membawa pompa air listrik dan selang yang panjang. Pompa itu untuk menaikkan air dari sumur simpanan air di rumah anaknya. Sesampainya di rumahnya pompa itupun digunakan untuk menyalurkan air dari drum ke bak kamar mandi.

“ Ini saya ambil air dari rumah anak sendiri tak bayar . Namun jika membeli satu drum ini harganya Rp 20 ribu – 25 ribu kalau 4 drum ini Rp 100 ribu . Kalau satu bulan ngangsu 10 kali misalnya untuk bayar air sudah 1 jutaan . Itu satu bulan kalau  lebih bisa dihitung sendiri “, tambah Kasturi.

Beberapa kali ia sudah lapor pada petugas PDAM namun sampai saat ini jika  musim kemarau masih saja air PDAM di rumahnya tidak mengalir. Pernah dulu ketika lapor setelahnya alirannya lancar namun tidak lama macet lagi sampai sekarang.

“ Tahun ini desa Kedungmalang ada pak DPR , mudah mudahan dengan adanya pak DPR ini bisa mengatasi krisis air jika kemarau tiba PDAMNya tetap lancar. Memang beberapa kali ada bantuan air namun saya memang tidak antri lebih baik ngangsu pakai mobil seperti ini, harap Pak Kasturi yang rumahnya tidak jauh dari Balai Desa Kedungmalang. (Pak Muin)