Kelas 1 baru jumlah siswa hanya 7 siswa
Jepara – Disaat masa tahun ajaran baru beberapa sekolah ada yang menolak siswa karena kuota sudah terpenuhi. Namun demikian ada beberapa sekolah yang justru kekurangan siswa sehingga kuota bersisa banyak. Salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalianyar kecamatan Kedung yang hanya beroleh 7 siswa dari ideal perkelas rata rata 28-30 siswa.
“ Ya sejak dulu hingga sekarang SD kami perolehan siswa barunya di bawah 10 siswa . Sehingga hal ini bagi kami sudah biasa. Jadi ya biasa biasa saja proses belajar mengajar tetap jalan seperti biasanya “, kata Siti Hanifah Kepala SD Kalianyar pada kabarseputarmuria Selasa 23/7/2024.
Siti Hanifah menambahkan , di desa Kalianyar kecamatan Kedung hanya ada 1 sekolah dasar yaitu SDN Kalianyar saja. Minimnya siswa baru setiap tahun ajaran baru karena jumlah warga desa Kalianyar sangat sedikit. Sehingga perkembangan penambahan penduduknya tidak signifikan.
“ Itulah salah satu penyebab daya tampung SD kami berlebih banyak . Kondisi itu sudah berjalan 10 tahun ke belakang jumlah siswa ya dalam hitungan kurang lebih 60 siswa dalam 6 kelas “, tambah Siti Hanifah .
Terkait jumlah pengajar di SDN Kalianyar ini menurut Siti Hanifah sudah terpenuhi . Sehingga kegiatan KBM berjalan dengan lancar tanpa kendala. Sarana prasarana juga cukup terutama ruang kelas . Hanya untuk guru Olah raga dan penjaga belum ada sehingga hal itulah yang ia harapkan .
Terkait pembiayaan seluruh siswa dibebaskan dari pendidikan dan sepenuhnya di biayai dari BOS. Meskipun dana BOS yang didapatkan sangat minim karena jumlah siswanya sedikit. Namun sebisa bisanya kegiatan KBM dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada . Kondisinya ini sudah berjalan bertahun tahun.
Hal sama juga dikatakan Sri Hartini guru senior di SDN Kalianyar yang telah mengajar di SD ini lebih 30 Tahun. Dari dulu hingga sekarang jumlah siswa di SD Kalianyar memang minim dibandingkan dengan SDN lain di kecamatan Kedung. Sehingga hal ini memang hal biasa dan bukan istimewa. Tahun 2024/2025 ada 7 siswa kelas 1 yang merupakan lulusan dari TK desa setempat.
Hartini menambahkan , pada tahun 2019 SDN Kalianyar pernah direncanakan untuk dilakukan regrouping dengan SDN di desa sebelah, yaitu Desa Surodadi. Namun sesuai hasil audiensi yang dilakukan oleh pihak sekolah, kepala desa, dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), regrouping tersebut ditolak.
“ Karena posisi Desa Kalianyar ke Surodadi sangat jauh bagi anak anak . Sehingga kasian para siswanya, sedangkan orang tuanya kan banyak yang bekerja, sehingga nanti ke sekolahnya malah susah. Sehingga hal ini menjadi pertimbangan mengapa SDN Kalinyar terus bertahan hingga sekarang meski siswanya minim “, tambah Hartini .(Pak Muin)