Jepara – Jembatan yang berdiri di atas Kali  Kaliombo desa Kaliombo kecamatan Pecangaan saat ini di rehap total . Selain sempit juga ambles karena beban kendaraan yang lewat semakin lama semakin berat. Sehingga kendaraan roda empat keatas tidak bisa lewat dan harus cari alternatif jalan lain.

Untuk kendaraan roda dua masih bisa melintas karena pemborong membuatkan jembatan alternatif dari bambu dan batang pohon kelapa . Namun karena jembatannya tidak begitu lebar pengendara harus antri satu persatu agar tidak terjadi kemacetan . Selain itu juga untuk keamanan pengendara kendaraan roda dua.

Untuk pengendara kendaraan roda empat yang akan lewat menuju ke Kedungmalang dari arah Timur sesampainya di pertigaan Gerdu lurus saja menuju ke Pecangaan . Sesampainya di pertigaan Masjid Walisongo belok menuju ke arah Sowan Lor . Setelah sampai di perempatan Sowan Lor belok menuju ke desa Tedunan . Sesampainya di pertigaan desa Tedunan belok menuju ke desa Kedungmalang.

Untuk pengendara dari Kedungmalang yang ingin ke Kudus atau Pecangaan. Setelah sampai Balai Desa Tedunan ada pertigaan belok menuju ke desa Sowan Lor . Sesampainya di perempatan blok M Sowan lor belok menuju ke arah Pecangaan. Sesampainya di Pertigaan Walisongo belok menuju ke arah Kudus.

Dari papan informasi proyek yang terpasang rehab jembatan Kali Kaliombo Jepara ini pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati . Adapun biaya proyek Rehabilitasi Jembatan Kaliombo Jepara sebesar Rp 2.073.229.000. Waktu pelaksanaan rehab jembatan 180 hari dimulai 14 Mei 2024 dan selesai 14 Nopember 2024.

Pagi dan Sore Lalu lintas kendaraan roda 2 padat

Terkait di rehabnya jembatan Kali Kalmbo Jepara ini jika pagi hari dan sore hari lalu lintas kendaraan roda dua cukup padat. Kendaraan roda dua yang melewatinya mencapai ribuan orang . Mereka adalah pekerja pabrik dari Barat desa Kaliombo. Tidak hanya warga Jepara namun banyak pula warga dari Demak.

Oleh karena itu jika pagi dan sore hari harus ada petugas yang mengatur jalannya sepeda motor. Kondisi jembatan darurat yang sempit menyebabkan hanya bisa dilewati satu sepeda motor. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan roda dua yang akan melewatinya. Selain itu juga jembatan darurat berupa bambu dan batang pohon kelapa sehingga menimbulkan suara yang gaduh. ( Pak Muin )