Jepara  – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, kembali menyelenggarakan vaksinasi massal anak/ pelajar usia 6-11 tahun di sebelas kabupaten di Provinsi Jawa Tengah pada Selasa, 25 Januari 2022.

Kesebelas kabupaten ini meliputi: Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Brebes, Grobogan, Jepara, Kendal, Kudus, Pati, Purbalingga, Tegal dan Wonosobo dengan target peserta vaksin sebanyak 15.000 dosis.

“Kami bekerja bersama dengan tenaga kesehatan menyasar anak/ pelajar usia 6 – 11 tahun untuk disuntik vaksin sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM agar pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera berlangsung 100 %. Tentu saja dengan menerapkan protokol Kesehatan 5 M”, Kata Kepala BIN Jawa Tengah, Brigjen TNI Sondi Siswanto. 

Lebih lanjut Sondi mengatakan, percepatan vaksinasi anak ini dilakukan atas instruksi presiden dan sebagai wujud dukungan BIN Jawa Tengah terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya menghadapi varian baru masuk ke wilayah Jawa Tengah.

Disamping itu juga mendukung terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga masyarakat tahan terhadap virus covid 19 yang terus bermutasi.

“Khusus di Kabupaten Jepara, kami targetkan 1000 anak yang disuntikkan vaksin sinovac meliputi siswa-siswi MI Al Falah Bakalan, MI Robayan, di Kecamatan Kalinyamatan, SDN Dermolo 1, 2, 3, SD Dudakawu 1, 3 dan MI MH Dudakawu di Kecamatan Kembang”,  terang Sondi.

Menurut Kepala Puskesmas Kembang, dr. Figi Bayu masih banyak anak yang tidak hadir dengan alasan sakit maupun tidak diizinkan orang tuanya untuk divaksin.

 “Kita memang perlu mengedukasi masyarakat agar bersedia divaksin. Selain itu, kita perlu pendekatan agar anak mau divaksin karena masih banyak anak yang takut dengan jarum suntik”, kata Figi.

Sementara itu, Afifah Kepala MI Al Falah Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan merasa senang siswa-siswinya telah divaksin.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, dari 433 siswa kami, sebanyak 345 siswa atau 80% sudah divaksin. Dengan divaksinnya siswa-siswi kami berharap bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) normal seperti sebelum pandemic covid-19”, ujar Afifah.s