Jepara – Salah satu hasil nelayan di Jepara Selatan yang kini sedang ramai adalah udang kecil-kecil yang disebut rebon. Udang rebon ini diperoleh nelayan dari pinggiran perairan laut dengan alat sodo. Jika sedang ramai nelayan bisa mendapatkan hasil yang cukup lumayan dari menagkap udang rebon ini. Sehari mereka bisa mendapatkan 1-2 kwintal udang rebon.
Seperti terlihat di dermaga desa Kedungmalang kecamatan Kedung pagi hari sekitar pukul enam pagi terlihat puluhan nelayan sedang menambatkan perahunya. Istri merekaupun datang menghampiri perahu untuk bersama membersihkan udang rebon dari kotoran yang menempel. Udang rebon dari laut bercampur dengan sampah sampah kecil yang ikut masuk alat tangkap.
“ Kalau tidak dibersihkan ya harganya nanti di kurangi oleh pengepul. Daripada dikurangi ya kita bersihkan dahulu . Jika bersih harganya akan lebih mahal “, kata Bukhori salah satu nelayan asal desa Kedungmalang pada kabarseputarmuria.com.
Bukhori mengatakan udang rebon yang diperolehnya hari itu langsung dijual kepada pengepul. Di desa Kedungmalang banyak pengepul udang rebon yang mangkal di sekitar TPI ( Tempat Pelelangan Ikan ). Mereka membeli udang rebon yang dihasilkan nelayan Kedungmalang. Rebon-rebon itu ada yang di keringkan dahulu sebelum di jual ke daerah lain. Namun ada juga yang dujual basah untuk dujual lagi ke pembuat terasi di lain daerah.
Sementara itu ada juga nelayan yang tidak langsung menjual udang rebon yang didapatkannya. Udang-udang rebon itu selanjutnya di keringkan sendiri. Dengan memanfaatkan lahan di depan rumahnya merekapun memasang waring atau plastic untuk tempat mengeringkan rebon. Meskipun mendapatkan uang setelah udang kering namun hasil yang diperolehnya lebih banyak jika dibandingkan dijual basah.
Udang rebon basah perkilonya dihargai pengepul Rp 2 ribu – 3 ribu rupiah perkilonya . Tetapi jika dijual kering perkilo udang rebon kering dihargai Rp 25 ribu –Rp 30 ribu. Pengeringan udang rebon ini jika panasnya terik satu hari sudah kering. Namun jika panasnya tidak begitu kuat butuh waktu 2 – 3 hari.
“ Ya kita melihat cuaca jika bapaknya datang dari laut cuacanya panas , udang rebon langsung kita keringkan sendiri . Namun jika cuaca hujan ya kita jual langsung ke pengepul daripada tidak kering malah menimbulkan bau nyang tidak sedap “, kata Ny. Ahmad Sholihin .
Dari pengeringan udang rebon ini ia bisa mendapatkan tambahan penghasilan Rp 100 ribu – Rp 200 ribu dari setiap kali penjualan hasil udang rebon suaminya. Oleh karena itu jika cuaca cerah ia pastikan mengeringkan udang rebon sendiri. Setelah kering baru dijual kepada pengepul. (Muin)