Mbak Mus sedang melayani pembeli kerupuk Gendar di Pasar Welahan Jepara
Jepara – Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia yang masih disuka atau digemari warga. Saat ini ada beragam kerupuk dari yang ori dan ada yang dicampur bahan lain. Salah satu kerupuk yang ori sejak dulu hingga sekarang adalah kerupuk gendhar atau puli yang berbahan baku beras.
Kerupuk puli ini dulunya memanfaatkan nasi sisa yang tidak termakan sebelumnya. Dengan dicampur bleng atau gendhar kemudian di tumbuk . Setelah menyatu seperti bubur padat selanjutnya di cetak . Ada yang bundar , oval atau persegi.
Namun siring semakin banyaknya kebutuhan akan kerupuk gendhar ini. Tidak hanya nasi sisa yang digunakan untuk bahan baku kerupuk. Namun pembuat kerupuk gendher ini membuatnya nasi baru yang dicampur dengan obat puli . Untuk dijadikan kerupuk yang rasanya renyah dan khas.
Salah satu pembuat kerupuk ini adalah Mbah Mus warga desa Welahan kecamatan Welahan. Setiap dua hari sekali ia membuat kerupuk dari beras seberat 20 Kilogram. Dari beras itu kemudian di olah untuk dijadikan kerupuk beras kering yang kemudian dijual di pasar atau bakul datang kerumahnya,
“ Jika panasnya kuat kerupuk gendhar ini bisa kering sempurna selama dua hari. Kalau agak mendung ya bisa tiga sampai empoat hari. Selain saya sendiri yang buat juga dibantu suami dan ada tetangga “, kata Mbak Mus yang ditemui kabarseputarmuria Minggu 12/5/2024.
Mbak mengatakan , usaha kerupuk gendhar ini dirintisnya empat tahun yang lalu. Awalnya membuat sedikit sedikit sesuai dengan permintaan, Lama kelamaan permintaan semakin naik . Sehingga saat ini produksinya setiap dua sekali 20 Kg bahan baku. Biasaanya jadi kerupuk kering separuhnya .
“ Saat ini perkilo saya jual Rp 30-35 ribu dalam bentuk kering . Setiap hari saya jualan kerupuk beras di pasar Welahan. Selain itu banyak pula para bakul yang datang ke rumahnya untuk beli atau kulakan “, tambah Mbak Mus.
Selain menjual dalam bentuk mentahan untuk digoreng sendiri . Mbak Mus juga menyediakan kerupuk beras dalam bentuk matang. Namun stok tidak begitu banyak dan hanya untuk sampel atau contoh agar pembeli bisa merasakan nikmatnya kerupuk bleng ini.
(Pak Muin)