Jepara – Tahukah anda apa itu tempe mandarin ? tempe mandarin adalah tempe yang dibuat dari limbah pembuatan tahu. Yang anda tahu limbah dari pembuatan tahu ini kebanyakan dibuat pakan ternak misalnya sapi , kambing atau babi.

Namun bagi Haji Darokhin warga desa Teluk Wetan kecamatan Welahan limbah tahu ini menjadi rejeki tersendiri baginya. Dari limbah tahu itu ia membuat tempe mandarin atau orang kebanyakan menyebutnya tempe gembus. Bentuknya seperti tempe namun taka da kedelainya dam empuk tetsturnya.

Dari membuat tempe mandarin dan keliling jualan tempe kedelai dan tahu ini . Ia bisa menghidupi keluarganya dengan berkecukupan , Bahkan ada lebihnya sehingga bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

“ Alhamdulillah meski bentuknya sepele seperti ini namun dari membuat tempe mandarin ini saya bisa naik pesawat beribadah haji. Sehingga kalau dihitung saya membuat tempe mandarin dan kelilingan jualan tempe kedelai dan tahu sudak sejak tahun 1978 “, aku Haji Darokhin pada kabarseputarmuria Kamis 9/5/2024.

Ia tidak menyangka usaha pembuatan tempe mandarin dan berjualan tempe kedelai dan tahu kelilig ini menjadi rejeki bagi keluarganya . Dahulu yang merintis usaha ini ia bersama istrinya namun usaha ini terus berkembang. Sehingga selepas istrinya meninggal dunia anak anak ada yang meneruskan jejaknya.

“ Dulu istri saya keliling di daerah Wedung Demak , saya keliling di area Sowan dan Bugel Jepara. Nah setelah sitri saya meninggal saya pindah pemasaran ke Demak dan anak saya yang menggantikan kelilingan di Jepara “, kata Haji Darokhin.

Untuk dagangan yang dibawanya tiap hari adalah Tempe mandarin , tempe kedelai dan tahu. Untuk tahu dan tempe kedelai ia kulakan ke tetangga , sedangkan untuk tenpe mandarin ia buat sendiri sejak lama karena membuatnya sangat mudah dan tidak butuh tempat.

“ Untuk tahu misalnya perlu tempat luas dan pembuangan air yang lancar . Sehingga rumah saya diarea tengah pemukiman tak cocok . Sehingga yang bisa saya kerjakan membuat tempe mandarin yang mudah dan tak butuh tempat luas “, tambah Haji Darokhin

Proses pembuatan tempe mandarin atau tempe gembus ini dari bahan baku hingga jadi butuh waktu dua hari. Bahan utamanya adalah limbah tahu yang setengah cair. Pertama kali yang dilakukan adalah membuang cairannya dengan cara di pres dengan alat khusus. Setelah setengah kering kemudian di campur dengan ragi tempe kemudian dimasukkan ke dalam palstik .

Agar jamur yang tumbuh dalam plastic itu tumbuh baik dibutuhkan waktu hingga dua hari. Sehingga setiap hari ia mengolah limbah tahu menjadi tempe mandarin ini . Setiap harinya ia bisa membut tempe gembus ini minimal 100 bungkus. Saat ini harga per 12 bungkus Rp 5.000 sedangka ecerannya Rp 500,-.

“ Penjualannya mudah bersamaan dengan tempe kedelai dan tahu . Biasanya para pengepul membeli secara borongan untuk tempe kedelai ini dua biji seperti ini Rp 5.000 sedangkan untuk mandarin dapat 12 biji . Alhamdulillah setiap harai selalu habis “, kata haji Darokhin lagi.

Ia mengaku yang untungnya lumayan adalah dari tempe mandarin karena modal yang dikeluarkan dengan Hasil penjualan bisa separuhnya lebh. Sedangkan keuntungan dari penjualan tempe dan kedelai paling banyak sekitar 20 persen. Oleh karena itu usaha ini ditekuni sampai sekarang karena hasilnya sudah ia rasakan .

“ Kalau nanti tabungan saya cukup insya Allah saya akan kembali lagi ke tanah suci untuk umroh. Mudah mudahan selalu sehat wal afiat bisa produksi tempe mandarin dan keliling jual tempe kedelai dan tahu “. Harapnya

( Pak Muin )