Mbah Wagiran petani penggarap desa Karanganyar kecamatan Welahan kabupaten Jepara

Jepara – Bertani bagi Mbah Wagiran warga desa Karanganyar kecamatan Welahan merupakan pekerjaan pokok. Meski tidak mempunyai sawah sendiri namun setiap tahun ia menggarap sawah dengan cara menyewa lahan. Dari bertani itulah ia menghidupi keluarga dengan penuh suka dan duka.

Tahun 2024 untuk MT 1 sawah yang di sewanya tak menghasilkan bahkan mengalami kerugian karena padi yang ditanam tumbuhnya tidak bagus dan banyak tak berisi. Sehingga biasanya dari lahan itu ia beroleh 10 zak gabah basah . Namun ketika di panen hanya mendapatkan 2,5 zak . Dari perhitungan jelas ia mengalami keugian.

“ Kalau ini jelas rugi karena hanya mendapat 2,5 zak saja kalau ditimbang ya hanya dapat 2 kwintal saja kalau harganya Rp 550 ribu perkwintal paling dapat uang Rp 1 jutaan. Padahal kalau kondisi normal paling tidak dapat uang Rp 4 jutaan. “, kata Mbah Wagiran pada kabarseputarmuria Minggu 21/4/2024.

Mbah Wagiran menambahkan , selain kulaitas padi yang ditanam tidak bagus juga harga gabah murah sehingga perolehan hasil bertambah sedikit . Kalau tahun lalu harga gabah paling rendah masih diatas Rp 600 ribu perkwintal . Namun saat ini terus turun hingga dibawah harga tahun lalu.

“ Padahal panen sebelumnya harga gabah pernah menyentuh Rp 800 ribu. Justru usai banjir harga gabah terus turun . Salah satu penyebabnya adalah kualitas gabah yang kurang bagus akibat banjir . Untuk hasil kali ini tidak saya jual tapi proses jadi beras untuk persediaan di rumah “, tambah Mbah Wagiran.

Mbah Wagiran dipastikan setiap tahun menggarap sawah kadang luas kadang juga sempit tergantung dari lahan yang didapatkan. Ia pernah menggarap lahan cukup luas namun mengalami kerugian. Tetapi secara umum menggarap sawah bagi Mbah Wagiran tetap beroleh keuntungan sehingga ia tidak “kapok” dalam menggarap sawah atau menanam padi.

“ Ya kadang untung ya kadang rugi karena usaha ya begitu. Tapi kalau rugi dan untungnya pasti banyak untungnya sehingga rugi kayak gini ya biasa. Mudah mudahan untuk tanam padi yang kedua hasil bagus dan dan untung bisa mengembalikan kerugian MT 1 ini “, harap Mbah Wagiran.

Dari pantauan kabarseputarmuria tidak semua petani di desa Karanganya kecamatan Welahan mengalami kerugian beberapa petani ada juga padinya tumbuh dengan baik. Namun karena harga gabah yang rendah kalaupun mendapat keuntungan tidak sebesar tahun kemarin. (Pak Muin).