Madinah – Selain Masjid Nabawi yang menjadi tujuan utama ketika Haji atau Umroh , Gunung Uhud atau juga yang dikenal dengan Jabal Uhud juga tak ketinggalan untuk dikunjungi. Tempat ini merupakan tempat bersejarah bagi umat Islam dan perjuangan Nabi Muhammad dalam da’wah agama Islam ketika itu.
Gunung Uhud inilah Nabi Muhammad dan pengikutnya menghadapi kaum kafir quraisy dengan penuh perjuangan. Perang Uhud yang berlangsung pada tahun 623 Masehi, di mana sebanyak 70 orang pengikut Nabi Muhammad SAW mati syahid dalam peperangan tersebut.
Dahulu diceritakan, Rasulullah SAW tak jarang ziarah ke Jabal Uhud usai peperangan itu. Kini, umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah umrah atau haji pun banyak yang mendatangi Gunung Uhud untuk berziarah.
Jabal Uhud adalah memiliki panjang 6 km. Pada umumnya, bukit dan gunung di Madinah saling menyambung, tapi Jabal Uhud tidak bersambungan. Untuk itu pula, lokasi ini dinamai Jabal Uhud, yang dapat diartikan sebagai bukit yang menyendiri.
Di tempat itu, ada kompleks pemakaman para pengikut Nabi Muhammad SAW yang mati syahid di Perang Uhud. Lokasi makamnya sederhana dengan pagar berjeruji setinggi 3 meter mengelilingi kompleks tersebut.
Di area pemakaman tampak batu-batu hitam membentuk kotak cukup besar, yang menjadi tanda makam dari Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan sahabat, paman, sekaligus saudara sepersusuan Nabi yang memeluk agama Islam pada periode pertama atau dikenal sebagai as-sabiqun al-awwalun.
Lalu ada juga makam dari Abdullah bin Jahsyi, yang merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW. Sementara itu makam para syuhada lainnya tidak terlihat ada tandanya.
Para wisatawan yang berziarah juga leluasa melihat ke area dalam pemakaman. Tapi, ada beberapa aturan berziarah yang mesti ditaati pengunjung, bahkan aturan itu ada yang ditulis dalam Bahasa Indonesia.
Untuk bisa mencapai Jabal Uhud, pengujung bisa mendaki bukit yang tidak terlalu tinggi, meskipun tak mudah mencapai puncaknya. Pengujung diminta hati-hati saat mendaki.
Usai mengunjungi Jabal Uhud, wisatawan dapat singgah ke area yang menjual berbagai suvenir dan makanan khas Arab Saudi. Wisatawan bisa membelinya untuk oleh-oleh ketika kembali ke tanah air.