Iwan mencuci kermis sebelum dijual ke peternak itik di desa Karangaji

Demak – Bagi Iwan (35) salah satu nelayan warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung tidak hanya ikan yang bisa menghasilkan uang , namun mencari kermis ( kerang kecil kecil ) juga bisa mendatangkan uang. Jika laut sedang sepi ia mencari kermis agar bisa belanja untuk makan sehari hari.

Dengan membawa perahu dan alat berupa waring yang dibuat menjadi kantong . Ia menuju ke pinggir laut untuk mencari kermis. Dengan hanya menggunakann tangan ia mengambil kermis di dasar pantai untuk dimasukkan ke dalam kantong yang terbuat dari waring.

Ia berangkat dari rumah setelah shalat subuh. Selama dua jam ia berendam air untuk mencari kermis . Setelah mendapatkan kermis iapun kembali ke sungai tempat perahu ditambatkan .Di tempat itu ia kemudian mencuci kerang kerrang kecil agar bersih.

“ Ini orang sini menyebut kermis bentuknya seperti kerang tapi kecil kecil. Kalau kerang kulitnya keras kalau kermis ini kulitnya lunak . Kermis ini untuk campuran pakan itik petelur . Saya jual ke karangaji ke tempat  peternak itik petelur “, kata Iwan yang ditemui kabarseputarmuria di bawah jembatan perbatasan Jepara Demak desa Kedungmutih belum lama ini.

Iwan mengatakan cara mencari  kermis ini cukup mudah . Setelah sampai di pinggir pantai perahu ditambatkan kemudian turun mencari ke dasar setelah menemukan tinggal memasukkan ke dalam sak yang dibuat dari waring. Tanpa menggunakan alat khusus namun diambil dengan tangan.

“ Kalau musim belum ada hujan dan ombak kermis ini mudah di dapat , Nanti setelah musim hujan tiba dan laut ombakl kermis kermis ini menghilang tersapu ombak. Jadi ya harus disurvey dulu . Tetapi kalau musim kemarau pasti adanya “, tambah Iwan.

Kermis kerang kerang kecil untuk pakan itik

Iwan menekuni kerja sebagai pencari kermis ini sudah ada 5 tahun. Awalnya hanya ikut ikutan warga desa Karangaji yang sejak dulu berprofesi sebagai pencari kermis. Setelah merasa enak iapun mengerjakan pekerjaan ini sampai sekarang.

Adapun penjualan kermis dengan system takaran satu wadah bekas cat tembok besar Rp 5.000 . Setiap hari ia bisa mendapatkan 20-25 wadah sehingga jika dijual ia bisa mendapatkan penghasilan Rp 100ribu – Rp 125 ribu. Waktu kerjanya juga tidak lama paling lama 4 jam saja.

“ Kalau ambil kermis ini berangkat jam 6 pagi dan sampai di rumah kembali jam 10 pagi. Kalau mencari ikan ke laut bisa satu hari penuh , Berangkat pagi dan pulang sore juga untuk bahan bakarnya juga lebih banyak “, lanjut Iwan. (Pak Muin)