Demak – Desa Kendalasem kecamatan Wedung saat ini menjadi salah satu pemasok Garam Krosok di Demak. Lahan garamnya cukup luas dan jumlah petambaknya mencapai ratusan orang. Selain petambak garam masihj ada ratusan warga yang bekerja sebagai tenaga angkut garam.

Selain menggunakan sepeda motor ada ratusan perahu warga yang digunakan untuk mengangkut garam dari lahan ke pangkalan atau terminal garam. Setiap harinya perahu itu menyusuri sungai di Tengah area tambak garam . Perahu perahu itu hilir mudik mengangkut garam .

Bunaji petambak garam yang juga sebagai tenaga angkut garam warga desa Kendalasem mengatakan, warga desa Kendalasem yang bkerja sebagai tenaga angkut garam jumlahnya seratusan orang lebih. Mereka mengunakan perahu karena lahan jauh dari terminal garam. Satu perahu dijalankan satu orang.

“ Ya sudah lama warga disini menggunakan perahu untuk angkut garam. Selain lokasinya jauh dari terminal garam. Juga belum ada jalan khusus sehingga jalur utama lewat sungai “, kata Bunaji pada kabarseputarmuria Rabu 22/11/2023.

Bunaji menambahkan tenaga angkut garam itu setiap hari bekerja mengangkut garam. Tidak hanya waktu panen saja namun mereka bekerja terus meski masa panen garam selesai. Mereka mengangkut garam tidak hanya dari lahan setelah panen saja.Ketika musim hujan masih ada transportasi garam dari gudang ke pangkalan garam.

Satu rit ongkosnya Rp 200-250 ribu

“ Selain langsung dijual ke pengepul garam. Garam yang dihasilkan ketika musim panen banyak yang disimpan di dalam gudang. Kalau dihitung ada ratusan gudang. Nah ketika musim penghujan tiba garam garam itu banyak yang dijual sehingga tenaga angkut ini nonstop angkut garam “, tambah Bunaji.

Satu perahu rata rata bisa mengangkut garam 40 sak dengan berat sekitar 50 Kg. Sehingga setiap perahu bisa memuat beban 20 ton. Untuk ongkos angkutnya per perahu Rp 200 – 250 ribu tergantung jauh dekatnya . Setiap hari mereka bisa angkut 1-2 kali bahkan ada yang sampai 3 kali.

Terkait perahu yang digunakan untuk mengangkut perahu jika baru harganya sekitar Rp 15 jutaan sehingga modal yang diperlukan untuk mengoperasikan semuanya Rp 20 jutaan. Jika perahu baru bisa kuat hingga 5 tahun jika di rawat baik. Begitu juga mesin perahunya yang menggunakan mesin tempel kecil.

Sungai Dangkal

Ada beberapa kendala terkait pengoperasian perahu untuk angkutan garam ini. Salah satunya banyak ruas ruas sungai di area pertambakan yang dangkal. Sehingga jika musim kemarau pas air sungai surut perahu kesulitan untuk melewati sungai sungai . Sehingga jarak tempuhnya lama jika dibandingkan jika airnya pasang.

Oleh karena itu warga pengangkut garam berharap kepada pemerintah untuk mengeruk sungai sungai yang dangkal tersebut. Selain angkutan garam menjadi lebih lancar juga suplai air ke tambak garam juga bagus utamanya ketika musim kemarau.

“ Ya kendalanya yaitu ada beberapa jalur sungai yang dilewati dangkal sehingga menyulitkan jalannya perahu. Kami usul pada pemerintah agar sungai sungai itu di normalisasi agar lancar untuk mengangkut garam. Kalau pas air surut jalannya perahu sulit karena perahu sering kandas “, pinta Bunaji. (Pak Muin)