Jepara –  Kondisi musim hujan seperti ini debit air sungai meninggin begitu juga arus juga kencang . Hal inilah yang membuat salah satu santri pondok pesantren Al Falah Bakalan  Sulton ( 14 )  warga desa Kedungsari  Mulyo kecamatan  Welahan  tenggelam  di sungai sebelah lapangan desa Margoyoso. Sampai informasi ini ditulis santri kelas 8 itu belum ditemukan.

Awalnya  korban bersama tiga temannya  masing masing muhammad Zaka Azkia (15 th)
Alamat : Mijen Demak , Langit Asror Mustaqfiri (12 th)Alamat: ngemplak Sengon Bugel, Mayong
dan muhammad Rifki Nabil (13 th) Alamat: Sidigede Welahan  dan kurnang lebih 20 orang santri lainnya bermain bola dalam mengisi lobur tahun baru.

Usai bermain bola mereka istirahat sejenak sebelum kembali ke pondok korban yang badannya kotor ingin membersihkan diri ke sungai.

Melihat sungai yang arusnya deras   ketiga teman korban melarang . Namun korban tidak mengindahkan dan akhirnya korban terseret arus yang besar dan  hanyut  serta tenggelam di air .

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto, korban nekat tetap ke sungai meski telah diingatkan oleh teman-temannya bahwa arus sungai tengah deras.

“Jadi korban membersihkan badan, terus hanyut. Teman-temannya sudah berusaha menolong dengan memberikan galah, tapi korban tidak mampu memegangnya. Sebelumnya teman-temannya juga sudah mengingatkan. Kejadiannya tadi sekitar jam 16.00,” ujar Arwin, Senin, 2 Januari 2023.

Arwin menyebut, korban masih sempat terlihat hingga jarak 20 meter. Setelah itu hanyut dan tak terlihat di permukaan air. Korban yang merupakan santri Pondok Pesantren Al-Falah hanya mengenakan celana pendek warna hitam saat terbawa arus sungai.

“Begitu kami mendapat informasi itu, kami langsung melakukan pencarian. Sampai malam ini teman-teman relawan masih di lapangan. Selain melakukan penyisiran, kami juga memasang tali di jembatan kembar sungai Margoyoso, kurang lebih 3 kilometer dari lokasi kejadian,” jelas dia.