JAKARTA — Usai memutuskan koalisi pada pilpres 2024 mendatang, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mulai berhitung tentang peluang meraup suara di wilayah tertentu.
Diketahui, Nasdem dan PKB memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) sebagai bakal capres dan cawapres.
Pasangan Amin tersebut telah dideklarasikan di Hotel Majapahit (Yamato), Kota Surabaya, Sabtu (2/9) lalu.
Pasangan itu pun mendapat respons positif dari sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Jatim. Salah satunya pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib. Tokoh muda NU tersebut optimistis pasangan Amin bakal mendulang suara tebal di Jatim.
”Saya memperkirakan bisa mencapai 70 persen. Tapi, itu bergantung berapa pasangan dalam pilpres nanti. Kalau tiga, insyaallah bisa di atas 50 persen. Karena Jawa Timur kan basis NU dan PKB, ” ujar Gus Salam, panggilan akrab KH Abdussalam Shohib, setelah menghadiri acara Ngaji Alumni Ponpes Mambaul Maarif Denanyar di Ponorogo.
Perkiraan tersebut, lanjut Gus Salam, bukan tanpa dasar. Mengacu hasil Pilpres 2019, saat itu pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin berhasil meraup suara mayoritas dengan margin hingga 20 persen dibandingkan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Majunya Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, didukung banyak kiai dan gus dari pesantren di Jatim. Mereka juga banyak yang hadir saat deklarasi di Surabaya. ”Jadi, insya Allah, Jawa Timur menang,” ucap mantan wakil ketua PWNU Jatim itu.
Kalau Cak Imin terpilih sebagai wakil presiden di Pemilu 2024, Gus Salam meyakini akan membawa dampak besar bagi warga NU. Terutama di sektor pendidikan, pesantren, serta ekonomi warga-warga desa yang mayoritas nahdliyin. ”Kami minta itu menjadi program prioritas,” pungkasnya. (jpg/fajar)
Sumber : Fajar.com