Demak – Puluhan penjaja air dari desa Babalan, Kedungmutih dan Kedungkarang kecamatan Wedung pagi tadi Selasa (16/9) bergerombol di depan Balai Desa Kedungmutih. Tujuannya menyampaikan aspirasi agar mereka bisa lagi membeli air dari Warung air di desa Kedungmalang dan juga dari desa terdekat seperti Panggung dan Surodadi. Harapan mereka agar bisa kembali lagi membeli air dan dijajakan kepada warga yang membutuhkan di desa pesisir Wedung.
“ Kami datang ke sini mohon agar pak Lurah Hamdan bisa mengusahakan air bersih dari Kedungmalang, Panggung dan Surodadi bisa kami beli. Satu minggu belakangan ini saya harus kucing-kucingan dan puncaknya hari ini yang menjual air di segel , katanya atas perintah Petinggi Kedungmalang “, kata Sutarno penjaja air dari desa Kedungmutih pada FORMASS.
Sutarno mengatakan penyegelan atau pelarangan penjualan air baru kali ini terjadi setelah tahun 2002 yang lalu. Pada tahun yang lalu tidak ada pelarangan dan suplai air ke desa Pesisir Wedung yang kekurangan air seperti Babalan, Kedungmutih, dan Kedungkarang. Namun entah karena apa dua hari belakangan ini ada pelarangan . Akibatnya puluhan pelanggan air yang setiap hari membutuhkan air kekurangan air bersih.
“ Padahal air bersih itu sangat dibutuhkan untuk memasak dan minum . Jika hal ini tidak teratasi maka desa pesisir ini bisa krisis air yang parah. Saya harus memembeli air dari tempat yang jauh selain waktu yang lama juga harganya semakin mahal “, tambah Sutarno.
Hamdan Kepala Desa Kedungmutih dihadapan puluhan penjaja air mengatakan , dia tidak punya kapasitas untuk meminta kepada PDAM Jepara untuk membuka kembali penjualan air. Namun ia akan berjuang sekuat tenaga memohon kepada PDAM Demak untuk menambah suplai air bantuan dari Pemda Demak. Selain itu juga melaporkan aspirasi warga desa yang kekurangan air.
“ Ya karena beda wilayah saya tidak bisa berharap banyak. Mudah-mudahan aspirasi warga semua bisa kami haturkan ke atasan saya. Kita hanya bisa mengajukan bantuan air bersih ke PDAM. Mudah-mudahan PDAM Demak memberikan solusi yang terbaik”, kata Hamdan
Hamdan mengatakan kejadian kekurangan air bersih ini terjadi setiap tahun jika musim kemarau tiba. Kendalanya memang di 3 desa itu belum ada air bersih dari PDAM Demak . Sedangkan desa seberang yang masuk wilayah Jepara airnya berlimpah sehingga bisa dijual ke warga desa di kecamatan Wedung lewat panjaja air.
“ Namun karena sebab apa dua hari ini ada pelarangan penjualan air ke desa di wilayah Wedung Demak. Katanya debit air di sana masih cukup dan air masih mengalir deras kenapa ada pelarangan saya kurang tahu “, kata Hamdan.
Sementara itu Kepala Desa Kedungmalang F. Razikin yang dihubungi lewat telpon genggam mengatakan , warga desanya memang sebagian ada yang kekurangan air bersih karena pipa tidak mengalir air. Mengenai pelarangan penjualan air kepada warga di Demak itu merupakan keputusan dari PDAM Jepara. (Muin)