Jepara – Jepara sejak dulu dikenal sebagai daerah  yang bersejarah karena di berbagai tempat ditemui peninggalan sejarah. Mulai dari Kerajaan Kalingga hingga agama Islam masuk dari Arab hingga berkembang sampai sekarang. Salah satu peninggalan yang kini masih bisan kita saksikan adalah adanya makam Auliya Daeng di Bukit desa Krapyak Jepara.

Makam Auliya Daeng merupakan salah satu makam yang menjadi tujuan Ziarah Bupati Jepara dan jajarannya pada saat Hari Jadi Jepara. Karena itulah  para pengurus  makam terus membenahi area makam ini agar makam ini nyaman diziarahi siapa saja. Selain membangun pendopo makam juga memasang kain penutup makam atau luwur seperti makam keramat lainnya.

Menurut informasi makam Auliya’ Daeng ini adalah Makam pasukan perang Kerajaan Demak yang gugur bersama puluhan pasukan lainnya saat Pangeran Sabrang Lor (Raja Demak II) melakukan misi penyerangan Portugis ke Malaka.Mereka adalah penyebar agama Islam dari Arab namun setia kepada kerajaan ikut ,menumpas penjajah dari Barat.

Dari Silsilah  yang tertulis di papan silsilah makam, nama asli Mbah Daeng yang merupakan Panglima perang  adalah Muhammad bin Syaikh bin Abdurrahman, dari keturunan Alawiyyin marga “Bin Yahya”. Daeng merupakan gelar kebangswanan Islam di suku Bugis atau Makasar sehingga ada sumber yang menyebutkan bahwa para auliya itu exsodus dari Makasar.

Makam kuno berbahan batu karang di makam Auliya’ Daeng Krapyak

Adapun berapa jumlah Auliya Daeng yang dimakamkan di Krapyak ini tidak ada sumber pasti ada yang mengatakan Lebih 70  pasukan  bahkan ada yang menyebut ratusan. Disebutkan Ada Auliya  Daeng yang gugur saat kapal tengah berlayar dari Malaka ke Jepara  itu pun ikut dimakamkan di kompleks pemakaman Mbah Daeng.

Mereka ini disebut-sebut sebagai keturunan Rasulullah Muhammad SAW dari marga Bin Yahya dan Basyaiban yang sangat berani, tegas dan siap tempur. Konon, yang paling tegas adalah Mbah Tolhah.Mereka para Auliya’ Daeng ini berasal dari Yaman Atau Hadramaut sehingga ada yang mengatakan bahwa makam Krapyak ini Hadramautnya Indonesia.

Habib Luthfi menyatakan, selain Cirebon dan Semarang, gudang keluarga dzurriyah Basyaiban dan Bin Yahya adalah Jepara dan  dimakamkan  di kompleks Daeng tersebut. Karena itulah, wajar bila makam-makam tua di sana berukuran panjang. Terdapat lebih dari satu waliyullah. Pemerintah Desa Krapyak menyebutnya sebagai kompleks Auliya’ Daeng (kompleks makam para wali di Daeng).

Nurrohim petugas kebersihan di makam Auliya’ Daeng mengatakan , Makam Auliya’ Daeng ini sebelum dibuka dan dibangun seperti sekarang wujudnya seperti perkebunan belantara yang tak terurus. Dalam kurun waktu dua puluh tahun dari saat ini makam ini kemudian dibersihkan. Sehingga ditemukan puluhan batu batu nisan yang berbahan dari batu karang. Setiap waktu makam ini terus dibenahi dan dibersihkan.

Nur Rohim warga desa Krapyak Jepara

Selain makam kuno yang usianya diperkirakan ratusan tahun disekeliling makam ini juga digunakan untuk makam umum warga desa Krapyak. Namun dari selebaran surat Pemerintahan Desa Krapyak yang ada di makam menyebutkan bahwa di area makam ini kemungkinan masih ditemukan makam auliya’ lainnya. Sehingga warga yang menggunakan makam diberi garis batas.

Ditambahkan Nurrohim keberadaan Makam Auliya’ Daeng ini merupakan makam yang dihormati oleh warga setempat. Setahun sekali tepatnya tanggal 5 Rabiul Awwal di makam ini digelar kegiatan Haul untuk memperingati gugurnya para syuhada pasukan Demak dalam penyerangan Portugis. Selain warga desa Krapyak warga desa lain juga hadir dalam acara Haul ini.

Bagi desa Krapyak Makam Auliya’ Daeng ini juga dikembangkan sebagai wisata Ziarah atau Religi karena setiap waktu dan setiap saat makam ini diziarahi warga dari berbagai penjuru. Sehingga selain membangun area makam atas pengurus juga membangun fasilitas pendukung lain. Seperti tempat parkir untuk motor maupun mobil. Selain itu juga tempat untuk pertemuan dan juga istirahat para peziarah.

Untuk lokasi makam Auliya’ Daeng Krapyak ini cukup mudah anda bisa ,menuju ke makam ini mengikuti petunjuk google Map. Adapun lokasi termudah adalah dari jalan raya Jepara – Semat ketika sampai SD Karangkebagusan langsung belok Kiri dan setelah 300 meter ada papan penunjuk jalan menuju ke Makam Auliya’ Daeng di desa Krapyak ini. ( Pak Mu’in – Dari Berbagai Sumber )