Banyumas – Libur Nyepi (7/3) saya jalan jalan Obyek wisata Baturaden Purwokerto pulangnya rombongan mampir membeli oleh oleh khas Purwokerto yaitu Gethuk Goreng. Ada banyak toko yang menjual oleh oleh ber bahan baku ketela pohon ini. Oleh sopir bis kami diarahkan menuju ke toko oleh oleh “ Eka Sari “ Sokaraja. Di tempat ini selain gethuk goreng ada berbagai macam makanan lain sebagai oleh oleh.
Setelah bis di parkir sayapun turun masuk ke toko oleh oleh yang beralamat di jalan Suparjo Rustam No.70, Dusun II Sokaraja Tengah, Sokaraja Tengah, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53181. Memang benar yang dikatakan sopir bis kami di dalam toko ini memang menyediakan oleh oleh khas gethuk goreng. Dan dalam jumlah banyak karena langsung di produksi dari dapurnya.
Selain masih hangat juga harganya tidak terlalu mahal . Satu besek dengan berat ½ Kg harganya Rp 16.000. Sebelum membeli kita diberikan sample untuk dirasakan sehingga tidak kecewa sampai di rumah. Oleh pemiliknya kamipun di persilakan untuk melihat dari dekat cara pembuatan gethuk goreng Sokaraja produksi Eka Sari.
Sayapun langsung ke belakang toko oleh oleh yang besar itu. Setelah melewati Musholla , Rumah Makan dan rumah pemilik sayapun masuk ke dapur yang cukup besar. Di dalamnya ada tiga ibu dan dua bapak bagian pengepakan gethuk goreng yang dibungkus besek dri bamboo. Di sebelahnya ada mesin giling ketela pohon yang akan dihaluskan sebelum di goreng.
Di dalam dapur itu ada juga tungku atau pawon yang besar dengan 6 wajan raksasa yang berisi minyak panas . Setelah ketela pohon matang di campur gula dan tepung di giling halus seperti adonan bubur. Selanjutnya adonan yang berwarna coklat dan putih tepung lalu di iris kecil kecil dan di goreng. Setelah matang lalu diangkat dan ditiriskandi dalam wadah bamboo yang lebar . Setekah kering baru dipak.
Menurut salah satu pekerja di dapur Gethuk Goreng Eka Sari Sokaraja ini sudah lebih 20 tahun berproduksi. Ia sudah bekerja disana sejak 1987 dan setiap hari selalu memproduksi dalam jumlah yang banyak. Bahan bakunya adalah ketela pohon super dari Wonosobo , ditambah gula merah ,garam dan juga tepung. Pembakaran untuk mengukus ketela pohon dan menggorengnya masih menggunakan kayu bakar. (Muin)