Pati – Hadiri pengantar purna tugas Camat Margoyoso, Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro sampaikan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian untuk bangsa dan negara.
Henggar menyebut, bahwa purna tugas adalah hal yang lazim dilalui oleh seorang ASN.
Pj Henggar Budi Anggoro mengatakan, bahwa selama mengemban tugas bersamanya, Camat Margoyoso Agus Purwanto tidak pernah mengalami kendala dan masalah yang berarti. Hal itu terlihat dari beberapa kinerja serta laporan yang ada. Masa tugas Camat Margoyoso Agus Purwanto akan berakhir pada 31 Agustus 2023.
“Saya terima kasih telah disupport oleh pak Camat ini, karena selama ini hampir tidak ada permasalahan-permasalahan yang menonjol,” tutur Henggar. Selasa (29/8/2023) siang.
Ia menambahkan, biasanya jika ada permasalahan, warga akan melakukan pengaduan langsung ke kanal-kanal media sosial miliknya. Mengingat, ia selalu membuka komunikasi langsung dengan masyarakat melalui pesan di beberapa media sosial yang langsung dipegangnya.
“Biasanya kalau ada permasalahan di wilayah, warga itu langsung lari ke saya. Karena WA saya, DM saya, Facebook saya, semua tak buka dan saya sendiri yang megang. Dan Alhamdulillah masyarakat yang panjenengan layani merasa puas,” imbuhnya.
Namun demikian Henggar mengingatkan agar nantinya apa yang telah terjalin dengan baik ini agar terus dijaga. Sehingga nilai-nilai positif kebersamaan dan kekeluargaan ini tetap terjalin.
“Yang semula sudah guyub, kita lebih guyubkan lagi. Yang semula sudah rukun, kita rukunkan lagi. Kita ini masih berkawan, menjaga komunikasi satu sama lain. Apalagi para bapak Petinggi ini kan pucuk pimpinan kewilayahan yang ada di desanya panjenengan semua,” pungkasnya.
Selain dihadiri Pj Bupati, seluruh kepala desa di wilayah Kecamatan Margoyoso juga turut hadir dalam pengantar purna tugas Camat Margoyoso, Agus Purwanto yang dilaksanakan di aula gedung Kecamatan Margoyoso.
Henggar berpesan agar di tahun politik yang akan dihadapinya, seluruh pihak diimbau agar tetap menjaga kerukunan walaupun beda pilihan dan pandangan politik.
“Jadi monggo jika ada yg perlu didiskusikan. Ojo nganti antara petinggi yang satu dengan yang lain eker-ekeran dewe goro-goro bedo coblosan, kuwi ojo,” pesan Henggar. (Agus /po)