Jepara  – Jika anda berkunjung ke desa Kalianyar kecamatan Kedung teoatnya di area Kampoeng Kali . Anda pasti melihat pohon yang berbuah lebat mirip pohon mangga . Pohon ini lazim disebut sebagai pohon  Bintaro atau kerap disebut juga sebagai mangga laut. Ada yang menyebut  Babuto, buta badak dan kayu gurita.

Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal dengan nama sea mango. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) tanaman bintaro dinamai dengan Cerbera manghas.

Pohon bintaro bisa dengan mudah kita kenali dengan beberapa cirinya seperti daun yang memiliki bentuk lonjong, kaku, ukuran panjangnya sekitar 25cm, serta berwarna hijau tua.

Daun dari pohon bintaro memiliki warna hijau tua mengkilat dengan bulat memanjang. Sementara, bunganya memiliki warna putih serta berbau harum yang terdiri atas lima petal dengan mahkota dan  berbentuk terompet yang memiliki pangkal dengan warna merah muda.

 

Buah bintaro termasuk dalam tumbuhan mangrove yang berasal dari daerah tropis di Australia, Asia, Madagaskar, serta kepulauan sebelah barat Samudera Pasifik.

Buah yang memiliki bentuk hampir mirip dengan buah mangga, tetapi bentuknya lebih bulat dengan warna kehijauan jika telah matang warnanya akan berubah menjadi merah tua.

Dalam jurnal Repository Poltekkes Tanjungkarang, semua bagian dari tanaman bintaro memiliki kandungan racun karena mengandung senyawa golongan alkaloid yang bersifat antifeedant dan repellent.

Kandungan Buah Bintaro

Mendengar maupun membaca kata buah yang ada di pkiran kita pasti rasa segar dan manisnya. Termasuk saat kita mendengar dan melihat buah bintaro. Meski begitu, buah yang berbentuk seperti mangga ini bukanlah merupakan buah yang bisa dikonsumsi.

Bintaro tergolong dalam buah yang tidak bisa dikonsumsi karena pada buah bintaro mempunyai kandungan racun ciberin yang bisa membahayakan saat dikonsumsi. Ciberin ketika dikonsumsi dapat menyebabkan matinya denyut jantung yang diawali dengan terjadinya gangguan ritme jantung sehingga menjadi penyebab dari arrythmia (detak jantung tak beraturan) serta berakhir dengan henti jantung.

Buah bintaro sendiri telah sering digunakan untuk bunuh diri di negara India dan Vietnam. Getah yang ada di tanaman bintaro inilah yang memiliki kandungan racun berbahaya. Saat Grameds mengupas buah pada umumnya yang akan Grameds temukan setelah memisahkan kulitnya tentu daging buah, tetapi berbeda dengan buah beracun yang satu ini karena sesudah lapisan kulit maka kita dapat menemukan serat-serat serupa dengan sabut kelapa yang melindungi biji bintaro.

Cara Menanam Buah Bintaro

toptropicals.com

Bintaro adalah tanaman yang mudah untuk dibudidayakan dan sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Perawatannya pun cukup mudah, sehingga tidak sedikit orang yang menanam buah bintaro. Berikut adalah langkah-langkah untuk menanam tanaman bintaro:

  1. Ambil buah bintaro, lalu kupas pisahkan dari kulitnya.
  2. Sesudah dikupas Grameds akan memperoleh biji bintaro yang berwarna kecokelatan.
  3. Biji yang sudah kita bersihkan lalu ditanam pada media pot atau tanah. Harus digaris bawahi bahwa biji bintaro harus diletakan di atas tanah bukan ditanam kr dalam tanah karena dari biji inilah nanti akan tumbuh tunas dari tanaman bintaro.
  4. Lakukan penyiraman rutin setiap hari usahakan saat sore hari.
  5. Tunggu hingga tumbuh tunas, jika telah tumbuh tunas berarti tanaman bintaro yang Grameds tanam berhasil hidup dengan baik.
  6. Bila Grameds menanam buah bintaro di atas pot, maka ketika tunas telah tumbuh menjulang sekitar 15cm segera untuk pindahkan ke tanah lapang. Hal ini dikarenakan akar tanaman bintaro memerlukan ruang luas serta bebas untuk berkembang.
  7. Selama masa pertumbuhan hingga batang kuat lakukan penyiraman dengan rutin untuk tanaman dan lakukan pembersihan area di sekitar tanaman untuk menghindari gangguan dari tanaman hama seperti rumput liar dan juga serangga di sekitar tanaman.

Manfaat Buah Bintaro

Selain memiliki kandungan senyawa kimia untuk mengusir hama, buah ini juga mempunyai beberapa manfaat lain bagi manusia, di antaranya:

1. Penghijauan

Pohon bintaro memang mempunyai habitat asal di pantai serta hutan bakau (mangrove), tetapi bintaro juga banyak ditanam di tempat lain dengan tujuan sebagai tanaman penghijauan yang dapat menyerap karbondioksida (CO2).

Selain itu, bintaro juga memiliki fungsi sebagai tanaman peneduh karena termasuk jenis flora yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan tumbuhnya serta memiliki kemampuan bertahan yang cukup tinggi.

2. Pestisida

Kandungan racun yang ada di dalam buahnnya juga menjadikan tanaman bintaro bisa digunakan sebagai pestisida alami.

Hal ini juga didukung oleh penelitian mengenai Cerbera manghas yang sudah membuktikan bahwa bintaro memiliki pengaruh yang kuat terhadap tingkat kematian serangga hama gudang.

Buah bintaro juga dapat memberikan efek kematian yang sangat tinggi kepada kutu beras S. oryzae (Coleoptera: Curculionidae) karena hampir semua bagian tanaman bintaro memiliki kandungan.

Pasalnya, bintaro mengandung senyawa golongan alkaloid yang bersifat toksik, repellent, serta mempunyai aktivitas penghambat makan untuk serangga hama gudang (antifeedant).

Sebuah penelitan yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dari Program Studi Agribisnis Politeknik Negeri Banyuwangi menunjukkan bahwa pemakain pestisida nabati dari larutan ekstrak buah bintaro dapat mengendalikan populasi hama ulat pada buah melon.

3. Bahan Bakar Alternatif

Buah bintaro juga dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar atau energi alternatif. Hingga sekarang, sudah banyak penelitian yang mengkaji mengenai manfaat dari buah beracun ini sebagai sumber bioetanol.

Berdasarkan penelitian dari Jurusan Teknik Kimia FTI UNPAR, ada kandungan selulosa yang dapat menjadikan buah bintaro memiliki potensi dalam pembuatan bioetanol dengan melalui proses hidrolisis yang memecah selulosa menjadi glukosa serta merupakan bahan baku dari fermentasi bioetanol.

Selain itu, buah bintaro juga memiliki potensi dalam pembuatan karbon aktif dikarenakan kandungan lignin yang ada pada buah bintaro mempunyai komposisi yang hampir sama dengan tempurung kelapa yang banyak digunakan untuk bahan baku pembuatan karbon aktif secara komersial.

Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk dapat menggunakan bintaro sebagai bahan bakar.

 4. Mengusir Tikus

Selain bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami serta berpotensi untuk menjadi energi alternatif, bintaro juga dikenal ampuh untuk mengusir tikus karena kandungan racun yang dimilikinya.

Bagian buah bintaro yang paling ampuh sebagai pengusir tikus ialah bijinya.

Kandungan kimia yang ada di dalam dalam biji bintaro, yakni steroid, 14 triterpenoid, saponin, dan alkaloid yang terdiri dari serberosida, cerberine, thevetin, dan neriifolin.

Seperti yang telah diuraikan pada penjelan sebelumnya, senyawa alkaloid ini mempunyai karakter toxic, repellent, dan antifeedant terhadap serangga.

Maka dari itu, buah bintaro adalah bahan yang bisa dijadikan sebagai rodentisida nabati untuk mengendalikan hama tikus.

Rodentisida adalah bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh tikus serta mengganggu metabolisme tikus dan menyebabkan tikus keracunan hingga mati.

Gejala keracunan ini juga dikenal sebagai efek knock down, yang bisa diketahui melalui tingkat kegiatan perilaku tikus, kondisi bulu di sekitar hidung dan lubang anus, yang disertai dengan muntah.

Pada saat tikus memakan ekstrak biji bintaro, akan terjadi penurunan berat badan karena senyawa yang bersifat toxic terakumulasi di dalam tubuh tikus.

Maka, semakin lama tikus menyerap senyawa-senyawa tersebut akan semakin mempengaruhi proses metabolisme tikus dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Hal ini dikarenakan ektrak biji buah bintaro yang sangat beracun serta memiliki kandungan cerberin sebagai komponen aktif utama cardenolide yang mampu menyebabkan tikus mengalami mortalitas kematian yang tinggi saat dikonsumsi oleh tikus.

 

Bila Grameds hendak memanfaatkan buah bintaro sebagai pengusir tikus di rumah, langkah pertama yang harus dilakukan adlah dengan mengambil buah bintaro, lalu diletakan dalam rumah atau di beberapa tempat yang umumnya menjadi tempat bersarang atau jalan tikus.

Sepanjang buah ini masih tetap segar dan belum layu, maka dapat dipastikan bahwa tak akan ada satu tikus pun yang berani mendekat atau datang ke rumah.

Sebaiknya, simpanlah buah bintaro di tempat yang tidak bisa terjangkau oleh anak kecil karena buahnya mempunyai kandungan toksin atau beracun.

Jika tak sengaja termakan dapat menyebabkan keracunan dan pada akhirnya mengakibatkan sumbatan saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia.

Keracunan buah ini bisa mengakibatkan detak jantung menjadi tidak stabil serta melemah sehingga memiliki risiko fatal karena bisa menyebabkan kematian.

Umumnya, tikus akan takut dengan bau toksin yang dimiliki oleh buah bintaro. Hal ini dikarenakan bau zat toksin dari buah akan sangat mengganggu penciuman tikus. Mengingat indera penciuman tikus yang tajam, tikus pun akan langsung menjauh ketika mencium aroma buah bintaro.

Walau begitu, karena kandungan racunnya yang tinggi, Grameds pun harus selalu berhati-hati dalam memanfaatkan buah ini.

Usahakan untuk memakai pelindung, seperti sarung tangan saat menyentuh bagian buah dan segera untuk mencuci tangan.

Itulah penjelasan mengenai tanaman bintaro beserta dengan kandungan dan manfaatnya untuk mengusir hama tikus.

 Itulah sekelumit kisah mangga laut yang tumbuh di desa Kalianyar kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Jika anda ingin membawa pulang anda bisa mengambil dengan bebas. Namun karena buah ini beracun maka jangan sampai dikonsumsi ya .( Pak Muin  )