Makam Mbah Bunyamin Maulana di area Pemakaman Serut 2 Desa Jungpasir kecamatan Wedung kabupaten Demak

Demak – Desa Jungpasir kecamatan Wedung kabupaten Demak kini menjadi desa yang dikenal bagus pengelolaan pendidikannya. Pendidikan formalnya  mulai PAUD sampai dengan Pendidikan Menengah semua ada .  Selain itu Pendidikan non formal tak kalah juga,  ada  beberapa Pondok Pesantren yang santrinya mencapai ratusan. Sehingga desa ini  bidang Pendidikannya  seperti magnet yang mampu  menarik warga lain untuk sekolah dan nyantri ke desa ini.

Yang istimewa lagi , di desa ini ada yang dilestarikan yaitu tradisi menghormati kepada para  leluhur yang telah tiada. Selain merawat makam dan menziarahi setiap waktu juga ada gelaran acara Haul yang disengkuyung seluruh warga bahkan ada juga warga luar desa yang datang hadir ke desa ini .

Salah satu makam yang di keramatkan di desa Penghasil Jambu Citra dan Delima ini adalah Makam Mbah Bunyamin Maulana . Makam ini letaknya di tengah kebun jambu dan warga menyebutnya makam Serut 2 . Dahulu ceritanya di lokasi ini tumbuh pohon Serut besar , namun pohon tersebut sekarang tidak ada lagi di seputaran area pemakaman.

“ Mengapa di sebut makam Serut karena jaman dulunya lokasi ini banyak tumbuh pohon Serut. Untuk mempermudah mengingat nama maka area Pemakaman ini disebut Makam Serut”, ujar Nur Rofiq warga desa Jungpasir yang pertama kali mengenalkan Makam Mbah Bunyamin Maulana  pada  khalayak yang juga merawat makam sekarang.

Nur Rofiq menambahkan saat ini d desa Jungpasir ada dua Makam umum yaitu Makam Serut 1 yang letaknya tidak jauh dari Makam Serut 2. Makam Serut 1 merupakan makam umum sehingga hampir seluruh warga yang meninggal di makamkan di makam Serut 1.

“ Sedangkan makam Serut 2 sebenarnya makam lama namun saat ini menjadi makam keluarga sehingga yang dimakamkan  di makam ini tidak banyak dan hanya beberapa orang saja. Salah satunya ya Makam Mbah Bunyamin Maulana yang mulai dikenal orang sejak tahun 2000 an”, tambah Nur Rofiq yang rumahnya depan Masjid Jami’ Al Azhar desa Jungpasir .

Keturunan Mbah Muttamakin Kajen Pati

Pada kabarseputarmuria yang berkunjung ke rumahnya Nur Rofiq mengatakan, awal mula nama Mbah Bunyamin mengemuka ketika itu ia berusia belasan tahun dan masih duduk di bangku MI. Ada orang yang perawakannya kecil dan mengakun darin Kajen Margoyoso Pati menemui dia dengan membawa selebaran kertas yang berisi silsilah yang didalamnya menyebut Mbah Bunyamin .

Kertas silsilah itu diberikan kepadanya dan sekilas ia membaca kertas silsilah tersebut keatas sampai dengan simbah KH. Muttamakin Kajen. Awalnya ia tidak menghirauakan kertas silsilah itu . Namun tidak berapa lama di desa ada Info tentang penemuan makam baru sehingga informasi tentang silsilah itu mau tidak mau ya harus dilihat dan  sepertinya nyambung.

“ Nah untuk memperjelas informasi pemakaman itu akhirnya ada beberapa warga desa Jungpasir berinisiatif minta saran dan petunjuk kepala Maulana Habib Lutfi di Pekalongan. Sampai di sana rombongan di terima setelah maksud tersampaikan akhirnya Habib Lutfi mengatakan kalau Ingin di Hauli silakan dan beliau bersedia datang. Namun karena ada uzur beliau tidak bisa datang dan di wakilkan badalnya  yang akhirnya datang ke makam Mbah Bunyamin. ”, kenang Nur Rofiq.

Memang yang dikatakan Habib Lutfi memang benar adanya lanjut Nur Rofiq setelah digelar acara Haul Mbah Bunyamin Maulana yang pertama nasab atau keturunan kelihatan sendiri . Sehingga  keturunan Mbah Bunyamin  datang sendiri jika waktu haul di gelar yaitu  bulan rojab datang. Selain warga desa Jungpasir sendiri ketika haul di gelar banyak pula warga luar desa yang datang terutama tetangga desa. Namun ada pula yang datang dari jauh misalnya dari Jepara,  Mayong , dan daerah lain yang merupakan keturunan Mbah Bunyamin.

” Mereka yang datang adalah yang ada hubungan kerabat dengan Mbah Bunyamin .Mereka datang dengan suka rela bahkan satu dua diantaranya juga ikut berdonasi untuk acara Haul. Saya punya data semua kalau tidak salah Haul Mbah Bunyamin sejak tahun 2005 . Sehingga sekarang sudah 17 tahunan kita merawat Makam Mbah Bunyamin Maulana “, cerita Nur Rofiq.

Nur Rofiq menambahkan , semenjak ia merawat makam dan menziarahi makam Mbah Bunyamin ada banyak berkah yang ia dapatkan. Kadang kadang ia berpikir mengapa ia dulu yang mendapatkan amanat tentang silsilah Mbah Bunyamin yang selanjutnya sampai ke Mbah Muttamakin. Lalu mengapa justru yang dapat informasi ia yang ketika itu masih kecil. Namun semua itu ia jalani dengan senang hati meskipun ada beberapa orang yang kurang yakin akan hal ini.

” Ya itu kembali ke kemantapan masing masing , Namun semenjak merawat dan berziarah ke Makam Mbah Bunyamin saya banyak merasakan keberkahan secara dhohir dan batin. Bahkan pernah merasakan sosok beliau meskipun hanya berupa bau wangi yang khas dan tidak hilang beberapa hari. Itu kesan saya pada mbah Bunyamin secara spiritual selain itu saya juga mendengar cerita cerita dari orang lain yang habis riyadoh di makam “, tambah Nur Rofiq

Terkait berziarah ke Makam Mbah Bunyamin Rofik mengatakan , makam terbuka 24 Jam non stop tanpa ada yang menunggui. Sehingga bagi siapa saja yang ingin berziarah riyadoh atau istighosah di makam ini dipersilakan. Adapun letak makam sebelah Selatan Makam Serut 1 dan di tengah kebun Jambu. Satu komplek dengan makam ini ada juga Makam Mbah Sulaiman Djazuli .

” Monggo yang mau ziarah silakan yang terpenting bersukap sopan dan kalau datang berombongan tertib dan tidak gaduh “, kata Nur Rofiq menutup sua. ( Muin )