Demak – Meskipun lahir dari keluarga dengan perekonomian terbatas, tidak menyurutkan cita-cita anam (panggilan syafiul anam) meraih pendidikan tinggi. Pendapatan ayahnya yang berprofesi menjadi buruh tani tidak memiliki sawah, dan guru di Madrasah Diniyah, serta ibunya yang berjualan pecel & jajan keliling, tentu saja sangat sulit dibayangkan akan bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi yang biayanya selangit.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, keinginan anam belajar di perguruan tinggi bisa terlaksana berkat beasiswa Bidik Misi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Beasiswa ini menjaring mereka yang berprestasi namun dari keluarga dengan ekonomi sulit menjangkau biaya di perguruan tinggi. Untuk menyiasati biaya hidup di kota tempat dia belajar, anam memilih hidup di pondok yang biayanya di gratiskan. Sementara untuk membiayai tugas2 kuliah dan lainnya dia memberikan les private kepada anak2 sekolah. Keluarga yang tadinya pesimis mampu menyekolahkan anam hingga perguruan tinggi akhirnya gembira karena apa yang diinginkan anam akhirnya terwujud.

Tangal 6 kemarin, menjadi hari yang membahagiakan bagi anam dan keluarga. Setelah melalui perjuangan yg berat akhirnya anam di wisuda sbg sarjana ilmu fisika Universitas Padjadjaran. Pada hari itu dengan modal hasil panen bawang merah satu2nya, Ayah, ibu dan keluarga anam mencarter mobil berangkat dari desa Pecuk Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak menuju Bandung, guna menghadiri prosesi wisuda anam.

Semoga ilmu yang selama ini diperoleh bisa bermanfaat bagi anam, keluarga dan lingkungan sekitar.

Semoga kisah ini menginspirasi kita semua..

Sumber Aetikel : Warga Demak FB