Jepara – Musim hujan telah tiba ada salah satu hasil perikanan yang laris jika musim hujan tiba. Yaitu Blenyik atau Tempong yaitu lauk pauk yang terbuat dari ikan teri dikeringkan. Blenyik sudah ada jaman dulu hingga sekarang. Kenaikan permintaan jika musim penghujan tiba. Makan nasi di musim hujan dengan lauk Blenyik ini sungguh nikmat rasanya.
Salah satu sentra pembuatan Blenyik atau tempong ini ada di desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupataen Jepara . Di desa ini ada puluhan warga yang berusaha membuat Blenyik atau tempong ini . Ada puluhan warga yang membuka usahanya dipinggir jalan raya Kedungmalang- Pecangaan.
Jika matahari terik mereka mengeringkan ikan ikan teri yang dibeli di pasar dicampur garam kemudian di tata di wadah lebar yang terbuat dari bambu. Setelah kering teri yang telah berbentunk bulatan tersebut di masukkan dalam plastic untuk dikemas. Setelah terkumpul banyak kemudian ada pengepul yang datang untuk membeli.
“ Kalau yang besar seperti ini satu palstik isi 120 harganya Rp 60 ribu , sedangkan yang teri nasi halus seperti ini satu wadah harganya Rp 10 ribu “, kata ibu Sutinah warga desa Kedungmalang pada kabarseputarmuria Minggu (5/12)
Blenyik atau tempong ini memang rasanya dibuat asin selain untuk mengawetkan juga ada perasanya . Sehingga ketika menghidangkannya tinggal menambah royco juga irisan bawang merah dan lombok. Sedangkan cara memasaknya tinggal mengukusnya diatas nasi dengan menambah minyak goreng secukupnya.
Usaha pembuatan Blenyik atau tempong di desa Kedungmalang ini menurut ibu Sutinah sudah lebih 15 tahun. Selain Blenyik dan tempong juga ada produk ikan asin lainnya yang dibuat oleh warga desa ini. Misanya gresek layur , kodo , kadalan , kelapan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pemasaran ikan asin dari desa Kedungmalang ini selain unutk kebutuhan local Jepara juga ada yang memasarkannya ke kota lain seperti Kudus , Demak dan Pati. Jika musim ikan banyak setiap hari puluhan warga ini mengolah berbagai macam ikan menjadi ikan asin . Ikana segar yang diolah menjadi ikan asin ini selain hasil nelayan setempat mereka juga membeli dari pasar atau tempat pelelangan ikan. (Muin)