Demak – Salah satu pekerjaan yang penghasilannya tidak bisa dipastikan adalah nelayan . Sehingga apaun kondisinya jika laut cuaca bagus maka mereka berangkat ke laut. Ada kalanya hasilnya banyak ada kalanya hasilnya sedikit . Hal itu terus dijalani tanpa mengeluh meski kadang harus nombok.

Itulah cerita Abdul M (45) nelayan asal desa Kedungkarang kecamatan Wedung yang telah puluhan tahun berprofesi sebagai nelayan. Jika sedang dikasih rejeki oleh yang maha kuasa sehari hasilnya bisa untuk makan satu pekan. Namun ketika laut sepi hasilnya impas bahkan kadang harus tombok.

“ Ya seperti hari ini saya dapat rejeki ada ikan pari besar masuk ke pukat . Meski agak sulit mengeluarkannya karena hanya sendirian tapi akhirnya ikan ini bisa saya bawa pulang “, kata Abdul M pada kabarseputarmuria Minggu 4/6/2023.

Hari itu Abdul M mendapat ikan pari berukuran besar jika ditimbang beratnya ada 40 kilogram lebih. Ikan pari ini biasanya masuk ke dalam pukat bersama ikan jenis lainnya. Namun tidak setiap hari ia mendapat ikan pari sebesar ini. Jika dijual ikan pari ini harga perkilonya sekitar Rp 12 ribu. Ada pengepul tetangga desa yang membelinya.

“ Alhamdulillah hari ini hasil miyang lumayan banyak . Untuk ikan Pari saja sudah dapat Rp 500 ribu belum ikan lainnya ada udang ,cumi dan lainnya. Ya kalau dihitung semua hasil hari ini ya ada 1 juta. Terus biaya untuk operasional miyang paling banyak ya Rp 400 ribu “, imbuh Abdul M

Menjadi nelayan menurut Abdul M banyak suka dari pada dukanya . Jika dirata rata hasilnya bisa untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan lainnya. Sehingga meski sudah lebih dua puluh tahun menjadi nelayan profesi ini terus dijalani hingga sekarang. Meski tak tentu penghasilannya namun jika ditekuni cukup untuk hidup sehari hari.

“ Ya kadang kadang susahnya itu kalau cari solar sulit sehingga pernah tak melaut karena tak ada bahan bakar. Padahal saat ini jumlah mesin perahu minimal 3 sehingga kebutuhan solar jadi banyak perperahu minimal 60 liter bahkan ada yang lebih. Nelayan minta pasokan solar selalu ada utamanya pas nelayan ramai “, pintanya. ( Muin)