Agus Mulyono memanen lahan garam halaman  belakang GGN desa Babalan Demak

Demak – Dengan adanya teknologi geomembran di meja kristalisasi pembuatan garam rakyat. Kini tak hanya lahan tambak saja yang menghasilkan garam krosok.Namun halaman Gudangpun kini bisa untuk membuat garam. Itu semua karena adanya teknologi geomembran atau plastik hitam sebagai pengganti meja kristalisasi konvensional dari tanah liat.

Hal ini telah du buktikan Agus Mulyo (43) warga desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak yang telah panen garam di lahan belakang GGN di desa setempat. Tanah itu awalnya hanya ditumbuhi rumput liar dan dibiarkan kosong. Di musim garam tahun 2023 ini ia punya ide untuk memanfaatkan lahan kosong ini untuk membuat garam. Iapun membeli geomembran 1 rol seharga Rp 4,6 juta ukuran 4 meter x 100 meter.

Sebelum di pasang membran lahan kosong tersebut dibersihkan kemudian diratakan sama persis dengan membuat meja kristalisasi di tambak. Setelah rata kemudian geomembran di pasang dengan membentuk kolam kecil dengan ukuran 19,5 m X 3,5 m X 0,5 meter. Dari 1 rol tersebut jadi 5 meja kristalisasi.Setelah siap kemudian diisi air asin simpanan dengan ukuran 5 be.

” Setelah diisi air kemudian tinggal dipanaskan sinar matahari .Karena airnya belum begitu tua ya waktu tunggu panen cukup lama untuk tahap awal.Setelah 6 hari kita jemur airnya akhirnya bisa kita panen sore ini bisa daoat 6 sak “, kata Agus pada kabarseputarmuria Sabtu 3/6/2023

Agus mengatakan , disebelah barat GGN sebenarnya masih ada lahan garam .Namun karena biaya untuk renovasi lahan besar akhirnya ia biarkan sebagai tempat penyimpanan air. Untuk meja kristalisasi ia manfaatkan lahan tanah kosong belakang gudang. Selain biaya untuk membersihkan dan merayakan lahan juga untuk membeli bambu rangka meja kristalisasi atau penopang geomembran.

” Ya kalau dihitung semua biaya untuk membuat meja kristalisasi sebanyak 5 tempat dan peralatan dan tenaga biayanya kira kira Rp 15 juta . Meskipun banyak saya optimis bisa kembali modal dan tenaga karena harga garam masih bagus.Untuk panen kedua ini nantinya pastinya ada kenaikan. Hari ini 6 sak panen kedua minimal 10 sak .kalau harganya masih tinggi Rp 200 ribu misalnya satu kali panen Rp 2 juta sehingga satu bulan bisa kembali modal”, kata Agus optimis.

Melihat kondisi ini Agus menambahkan , ia akan memanfaatkan sisa tanah di kanan kiri GGN ini untuk membuat garam . Selain aman dari rob karena tanahnya tinggi juga penjualan garam mudah karena dekat Jalan Raya.Memang ada kendala untuk memasukkan air ke dalam meja kristalisasi karena tempatnya tinggi sehingga butuh alat berupa mesin pompa. ( Muin )