Demak – Bagi Fandholi ( 65 ) warga desa Jatirogo kecamatan Bonang kabupaten Demak pekerjaan sesusah apapun jika dijalani dengan senang hati akan bertahan lama. Meski setiap hari harus keluar rumah namun hal itu tak jadi halangan baginya. Apalagi jika hasilnya cukup untuk membiayai hidup keluarga.
Itulah yang kini dijalani Fandholi selama 30 tahun ia menjadi pemulung dari tempat pembuangan sampah satu ke tempat pembuangan sampah yang lain. Itu jalani setiap hari berangkat habis subuh dan sampai rumah setelah dhuhur tiba. Dengan sepeda motor dan kereta dorong ia jalani dengan senang hati .
“ Awalnya dulu pernah rosokan dengan membawa kerupuk namun lama lama mulung karena semakin lama banyak tempat pembuangan sampah di desa desa. Meski kotor kayak gini tanpa modal kita ambil sampah yang masih bisa dijual “, kata pak Fandholi di tempat pembuangan sampah desa Kedungmutih Minggu 28/5/2023.
Sampah sampah berupa kertas , besi dan plastic semuanya laku dijual asal kering dan bersih. Namun sayangnya saat ini banyak sampah yang dibakar . Sehingga ia hanya bisa memanfaatkan sisa sisa hasil pembakaran. Sampah yang laku dijual semua jenis plastic misalnya gelas plastic,kaleng plastic ,zak dan plastic pembungkus.
Sedangkan sampah kertas yang bisa dijual diantaranya kertas lembaran ,bekas buku ,kerdus dan kertas kemasan lainnya . Sedangkan untuk besi diataranya kawat , kaleng roti, kaleng susu dan barang dari besi lainnya.Kadang kadang ditempat sampah ada barang barang lain bisa dijual.
“ Ya kadang kadang ada anggapan pemulung itu kurang baik karena ada barang hilang karena pemulung. Namun saya mulung sudah lama dan sudah dikenal warga sekitar sehingga tahu saya ambil sampah disini ya biasa saja “, tambah Fandholi.
Selama 30 tahun menjadi pemulung penghasilan yang ia dapatkan tidak tentu tergantung dari hasil sehari harinya. Jika dapat banyak sehari ya bisa sampai Rp 100 ribu . Namun jika kondisi sepi atau hujan tiba tiba sehari ya bisa dapat Rp 50 ribu . Dari penghasilannya itu Fandholi bisa menghidupi keluarganya sampai kini.
Menjadi pemulung memang pekerjaan yang berat setiap hari di tempat kotor dan panas. Namun hal itu bukan menjadi halangan baginya karena hanya tenaga yang ia miliki . Sejak muda hingga sekarang ia bergelut memulung sampah. Dulu sebelum memiliki sepeda motor ia nai sepeda omthel. Namun jarak jangkaunya tidak sejauh sekarang. (Muin)