Demak – Jatuh bangun dalam kehidupan ini harus kita terima dengan lapang dada. Begitu juga pekerjaan atau penghasilan bisa naik bisa turun.Itulah yang kini dijalani Joko warga desa Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak. Dulu ia kerja kantoran di Jakarta kini ia pulang kampung ibunya di Demak berganti profesi jualan cilor.

” Gimana lagi ya pak ibu satu satunya pulang kampung ke Demak saya harus ikut. Kerja kantor sebagai konsultan saya tinggalkan demi ibu saya.Anak dan istri juga ikut pulang kampung temani ibu”, kata Joko pedagang cilor yang ditemui kabarseputarmuria Minggu 21/5/2023 di pasar Kuliner Kaget di dekat perikanan Pecangaan Kulon.

Di Demak setahunan ini beberapa pekerjaan telah dijalani diantaranya sebagai pelatih sepak bola , memberikan bimbel sampai dengan wiyata bakti di SD sebagai guru olah raga.Namun semua itu belum bisa menopang ekonomi harian keluarga.Akhirnya iapun berjualan cilor keliling untuk menyambung hidup.

” Dulu di Jakarta ibu berjualan di rumah jadi saya terbiasa kayak gini . Malu sih tidak karena sejak kecil sudah biasa jualan. Mau gunakan ijasah disini ya tak bisa karena keahlian saya konsultan K-3 untuk perusahaan “, imbuh Joko.

Joko yang dulu pernah jadi pemain Persitara menambahkan berjualan cilor ini cukup mudah dan hasilnya setiap hari ada. Bahannya cukup mudah dibeli ada makaroni,telor dan perasa. Cara membuatnya ia buka buka di youtube dan mudah dikerjakan semua orang bisa mencobanya .

” Jualnya ya seribuan saya makaroni basah di campur telor kemudian digoreng dengan minyak jika sudah matang lalu di beri perasa. Ada asin, jagung manis, super pedas. Terserah beli berapa boleh kalau rata rata ya Rp 2 ribuan yang beli anak anak sekolah “, kata Joko lagi.

Setiap hari Joko berjualan di Sekolah sekitar Kedungkarang. Misalnya di SD dan MI kedungkarang. SD dan Madrasah Kedungmutih .Khusus hari Minggu ia berkeliling sampai ke Pecangaan tepatnya di pasar kaget Perikanan Pecangaan . ( Muin )