Demak – Desa Mutih Kulon kecamatan Wedung merupakan desa yang terkenal usaha kecil di sector makanan. Produk makanan terutama kue kue kering dari desa ini  telah merambah ke seluruh nusantara. Salah satu kue kering  legendaris dari desa ini  adalah kue Larut yang rasanya khas manis dan renyah.

Usaha pembuatan kue larut di desa ini sudah puluhan tahun yang lalu dan sudah tiga generasi . Dari Simbah turun ke ibu dan kini diteruskan oleh anak. Salah satu warga desa Mutih Kulon yang menjadi penerus usaha pembuatan kue Larut ini adalah Ibu Mutaharoh (45) . Sudah dua tahun ini ia memproduksi kue larut meneruskan usaha ibunya.

Kue Larut buatan warga Mutih Kulon ini mempunyai rasa yang khas karena resep peninggalan orang dulu. Meski saat ini ada beberapa warga luar desa yang membuat kue Larut ini . Namun rasanya tidak sama dengan hasil produksi dari desa Mutih Kulon.

Proses Pembuatan Kue Larut Hand Made semua

Dulu kue Larut ini merupakan kue khas lebaran desa Mutih Kulon dan sekitarnya. Namun seiring dengan perkembangan jaman. Kue Larut ini sudah merambah ke mana mana hingga luar Demak bahkan hingga luar Jawa. Apalagi era online sekarang pesanan kue larut ini terus melebar.

“ Dulu memang hanya untuk hidangan lebaran saja namun saat iniu kue larut ini permintaan tidak hanya lebaran saja. Sehingga saat ini saya memproduksi tidak hanya jelang lebaran saja. Namun setiap waktu selalu ada dan tinggal pesan saja bagi siapa yang butuh “, kata Ibu Haroh pada kabarseputarmuria yang melihat dari dekat proses pembuatan kue larut ini Selasa (27/3/2023)

Untuk bahan baku dan pemasaran menurut Ibu Haroh tak ada kendala berapapun produk ini selalu laku. Sedngkan bahan bakunya juga mudah di cari seperti Kelapa ,gula ,Tepung aren dan bahan lainnya. Justru untuk mencari tenaga kerja yang membantu membuat kue larut ini sekarang sulit.

Dengan adanya pabrik banyak ada muda yang kerja di sector industry besar. Sehingga tenaga kerja yang membantu membuat kue larut ini ada tenaga yang berusia lanjut. Jika dapat pesanan banyak kadang ia tidak bisa meres[on dengan cepat karena kurangnya tenaga kerja.

“ Saat ini taka da lagi anak muda yag bekerja di industry rumah tangga pembuatan kue kering ini. Semua tenaga kerj usianya sudah lanjut dan dari desa lain. Sehingga jika kami dapat pesanan banyak kadang tak bisa merespon dengan cepat . Itu salah satu kendalanyapadahal permintaan kue larut ini terus naik “, tambah Haroh.

Untuk harga  kue larut saat ini Rp 70 ribu perkilonya  ,ada kenaikan Rp 10 Ribu dibandingkan dengan tahun kemarin. Kenaikan harga tersebut dipicu naiknya bahan baku dan juga tenaga kerja. Untuk keuntungannya sendiri tidak ada kenaikan dibanding tahun tahun sebelumnya. Asal tidak rugi saja usaha pembuatan kue larut ini terus jalan.Jika sudah masuk pedagang ada tambahan harga Rp 5 ribu sampai 10 ribu perkilonya.

Ibu Haroh pengrajin kue Larut generasi ke 3

Haroh menambahkan  meskipun saat ini sudah ada aneka produk makanan modern namun kue larut ini dari tahun ke tahun justru mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan mereka yang tinggal di luar desa mulai tahu rasa kue jadul ini. Oleh karena itu meskipun tinggal di luar desa mereka tetap memesan dan ingin merasakan kue legenda ini.

Nah bagi anda siapa saja yang ingin merasakan lezatnya kue larut ini bisa datang ke desa Mutih Kulon atau memesan kepada ibu Haroh di nomor HP 085647741317. Kue larut ini sekarang bukan menu lebaran saja namun setiap waktu bisa dipesan atau di beli di desa Mutih Kulon yang menjadi sentranya usaha pembuatan kue Larut ini. (Muin)