Jepara – Dimana ada air pasti ada ikan begitupula dimana ada sungai pasti ada ikannnya. Itulah pepatah lama yang kini masih relevan sampai sekarang dan menjadi sumber pwnghidupan warga. Salah satunya adalah Akhul warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung yang setiap harinya mencari iikan dan udang di sungai.
Dengan peralatan Bubu ( impes:Bhs. Jawa) yang terbuat dari bambu dan waring Akhul mendapatkan penghasilan tambahan selain pekerjaan utamanya membuka bengkel sepeda. Berbekal 10 bubu yang dipasang di sungai sejauh 1 Km dari rumahnya setiap pagi ia mengambil udang dan ikan yang terperangkap di dalam bubu.
“ Kesibukan memasang bubu ini sudah saya jalani Ketika masih sekolah Madrasah Aliyah. Ketika itu uang dari penjualan udang dan ikan saya buat jajan dan bayar sekolah. Sampai sekarang sudah keluarga kesibukan pasang bubu ini jadi pekerjaan sambilan “, kata Akhul pada kabarseputarmuria Senin 20/2/2023.
Di sungai tempatnya menaruh bubu ada sekitar 5 orang termasuk dirinya. Ia mempunyai bubu yang terbanyak. Satu buah bubu dan peralatan lainnya butuh biaya Rp 500 ribu sehingga modal awal yang dikeluarkan dulu sekitar Rp 5 jutaan. Namun jika di rawat baik bubu ini bisa bertahan hingga 5 tahun. Cara merawatnya cukup di bersihkan dengan sikat selain itu juga memperbaiki waring yang rusak.
“ Untuk hasilnya biasanya yang banyak udang , ada juga ikan ikan kecil selain itu ada juga kepiting yang masuk ke dalam bubu ini. Kalau musim hujan seperti ini hasilnya cukup lumayan sehari rata-rata Rp 75 ribu – Rp 100 ribu. Untuk hari ini hasil lumayan banyak kalau ini dijual laku Rp 200 ribuan “, kata Akhul sambil menunjukkan hasil udang dalam ember penuh.
Akhul bersyukur dengan pekerjaan sambilannya ini ia bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk harian. Memasang bubu ini pekerjaan yang cukup mudah namun harus mau masuk ke dalam air dan lumpur yang kotor. Bubu ini dipasang di sepanjang sungai dengan jarang 4 meter dengan yang lain. Masing masing pemilik Bubu sudah hafal tempat bubunya dipasang.
“ Sebenarnya masih ada yang ingin pasang bubu disini tapi sungainya tidak muat lagi. Jadi yang pertama itulah yang berhak menempati . Alhamdulillah sejak belum nikah sampai sekarang saya masih dapat hasil dari pasang bubu ini “, kata Akhul menutup sua. ( Muin)