Magelang –  Salah satu makam yang ramai di ziarahi di area Magelang adalah Makam Kyai Raden Santri di Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Para peziarah tidak hanya datang dari Jawa Tengah. Dari buku tamu yang ada banyak pula peziarah yang datang dari luar Jawa seperti Sumatera bahkan Kalimantan.

Kyai Raden Santri bernama asli Pangeran Singasari, putra Ki Ageng Pemanahan pendiri kerajaan Mataram Islam. Berbeda dengan kakaknya, Panembahan Senopati yang meneruskan memimpin kerajaan, Pangeran Singasari memilih menepi mendalami ilmu agama. Selain makam Kyai Raden Santri di tempat ini ada beberapa makam tokoh penting lainnya

Kisah Raden Santri  yang  di dengar adalah Raja sehari  yang lama mengembara, Sang Pangeran kemudian memutuskan bermukim di bukit hutan bambu, arah barat Gunung Merapi. Di wilayah yang kemudian dikenal sebagai Gunung Pring (gunung bambu) inilah Pangeran Singasari mengajarkan Islam. Setelah itu agama Islam berkembang pesat di tempat ini.

Baca Juga : Rapat Dan Berwisata Di Taman Kyai Langgeng Magelang

Pangeran Singasari dijuluki warga sekitar sebagai Raden Santri. Di bukit yang secara silsilah kepemilikan dikuasai Kraton Yogyakarta di bawah Reh Kawedanan Hageng Sriwandono bagian Puroloyo, Kyai Raden Santri akhirnya dimakamkan.

Lokasi kompleks makam berada 500 meter di puncak Gunung Pring. Sehingga untuk menuju ke makam peziarah harus melewati ratusan tangga .Namun penat tidak terasa karena sepanjang perjalanan ada puluhan warga yang berjualan aneka mulai makanan cendera mata dan pakaian . Selain itu peziarah  bisa mampir di kios-kios pedagangan makanan kecil dan salak yang ditata rapi di sepanjang jalan.

Tidak ada kesan kumuh saat kita mengunjungi kompleks makam Kyai Raden Santri. Pengelola setiap waktu mengadakan renovasi agar peziarah nyaman . Diantarnya tangga tangga untuk jalan dan juga atap diatas jalan menuju makam. Selain itu kondisi di dalam makam semakin lama semakin nyaman contohnya ketika musim hujan tidak ada kendala untuk menuju ke makam ini.

Saat kabarseputarmuria.com mengunjungi kompleks makam Kyai Raden Santri  Kamis  (16/2)  suasana berbeda dengan kedatangan tiga tahun yang lalu. Kondisi area makam semakin  nyaman  area musholla baru nyaman untuk shalat.  Tempat berziarah untuk tahlilan juga semakin luas . Atap aula makam juga baru sehingga ketika hujan tak bocor lagi.

Ada 2 mushola tempat shalat di kompleks pemakaman. Satu di kaki bukit dan yang lainnya persis di barat makam. Mushola yang menyatu dengan kompleks makam bahkan dibangun 2 lantai sehingga dapat menampung banyak jamaah.

Sarana pendukung wisata ziarah semakin bagus pengelola menyediakan lahan parkir luas yang dapat menampung puluhan bus penziarah. Beberapa warga juga membuka rumahnya sebagai penginapan, meskipun belum mampu menampung tamu dalam jumlah banyak. Sehingga peziarah yang datang dari jauh bisa istirahat terlebih dahulu

Tidak usah khawatir sulit mencari makanan dan oleh oleh atau cindera mata . Di sekitar lokasi parkiran banyak warga yang buka usaha  warung-warung makan yang menyajikan kuliner khas Magelang, seperti mangut beong dan lele. Semua dijamin halal. Begitu pula aneka cinderamata juga bisa di beli dan dibawa untuk yang di rumah.               ( Muin)